Tinggal Teken PPJT
Menurut Wilan, progres proyek saat ini tinggal menunggu Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Itu tinggal tanda tangan PPJT," jelasnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI pada Kamis 11 September 2025.
Selain itu, dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) juga sudah disetujui BPJT pada bulan lalu.
Proyek Jalan Tol Boser nantinya akan dikerjakan oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), perusahaan patungan (joint venture).
Dibentuk oleh konsorsium empat perusahaan besar, yakni PT Persada Utama Infra (PUI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta anak usaha PT Hutama Karya (Persero), PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI).
Konsorsium Pelaksana Proyek
BSIS resmi berdiri pada 11 September 2024 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 05 di Jakarta.
Konsorsium tersebut memiliki modal dasar Rp67,6 miliar, dengan setoran modal awal sebesar Rp16,9 miliar secara tunai. Adapun komposisi kepemilikan sahamnya adalah:
- PUI sebesar 52 persen,
- Jasa Marga sebesar 26 persen,
- ADHI sebesar 12 persen,
- HKI sebesar 10 persen.
Jasa Marga sendiri menyetorkan modal Rp 4,39 miliar atau 26 persen dari total modal ditempatkan dan disetor BSIS.
BACA JUGA:Prabowo Hadiri KTT PBB di New York, Bahas Solusi Dua Negara untuk Palestina