Menurut Yosel, penurunan harga bawang merah disebabkan pasokan yang relatif melimpah. Sementara bawang putih cenderung stabil dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.
Untuk sayuran, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan, seperti kol dan wortel. Hal ini terjadi akibat faktor cuaca serta keterbatasan stok dari daerah penghasil.
“Banyak penurunan harga disebabkan cuaca dan daya beli orang berkurang. Lantaran hujan, banyak pembeli yang enggan ke pasar,” ungkapnya.
BACA JUGA:Al Haris Dorong Daerah Bentuk Satgas untuk Sukseskan Program Nasional 3 Juta Rumah
Selain itu, ia menjelaskan bahwa kelangkaan dari daerah penghasil akibat gagal panen menjadi penyebab utama harga naik, terutama pada cabe.
“Kalau di daerah seperti Padang gagal panen, otomatis pasokan berkurang dan harga di pasar naik,” tambahnya.
Terkait momen pergantian tahun, Yosel menilai hal tersebut tidak terlalu memengaruhi harga bahan pokok, berbeda dengan saat Lebaran yang biasanya memicu lonjakan harga.
“Kalau tahun baru itu tidak ada, kebanyakan tidak ada pengaruh di barang. Palingan jagung, kecuali kalau lebaran banyak yang berpengaruh,” kata Yosel.
BACA JUGA:Siap-siap! Ditlantas Polda Jambi Bakal Terapkan ETLE di Kota Jambi, Simak Tanggalnya
Namun, yang paling mencolok dari fluktuasi kali ini adalah kenaikan harga cabai setan. Dari harga sebelumnya Rp30.000 per kilogram, kini melesat menjadi Rp50.000 per kilogram.
“Kenaikannya cukup tinggi, cabai setan dari Rp30.000 menjadi Rp50.000,” tegas Yosel.