Stunting Meroket: Faktor Daya Beli Rendah dan Intervensi Masih Seremonial

Jumat 29-08-2025,13:57 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Kontras dengan itu, di Jambi, intervensi masih berkutat pada pola seremoni dan donasi pejabat yang sifatnya jangka pendek.

Kita tidak boleh lupa bahwa stunting bukan hanya soal tinggi badan anak, melainkan indikator keterbelakangan pembangunan manusia.

Anak yang stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami keterlambatan kognitif, gangguan perkembangan otak, hingga rendahnya produktivitas di masa depan (WHO, 2021).

Dengan demikian, setiap persen kenaikan stunting adalah potensi hilangnya generasi unggul yang seharusnya bisa menjadi kekuatan pembangunan Jambi.

BACA JUGA:TNI Ajak Massa Dialog dan Hentikan Pelemparan di Mako Brimob Kwitang

Sudah saatnya pemerintah berhenti mengandalkan intervensi simbolik dan mulai menyentuh akar masalah.

Subsidi pangan bergizi untuk keluarga miskin, perbaikan distribusi pangan lokal, serta peningkatan pendapatan masyarakat melalui akses lapangan kerja yang layak jauh lebih relevan ketimbang sekadar aksi berbagi telur dan beras dua kali sebulan.

Kenaikan angka stunting di Jambi adalah cermin bahwa intervensi kita masih parsial. Jika hanya sibuk dengan seremoni, pemerintah akan terus terjebak dalam siklus angka tanpa makna.

Padahal, yang dibutuhkan masyarakat adalah kebijakan yang benar-benar meningkatkan daya beli dan memastikan setiap anak Jambi tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.

*Pengamat 

Daftar Pustaka

Purwanti, D., Hasanah, U., & Sari, F. (2023). Pengaruh Pendapatan dan Pola Konsumsi Terhadap Status Gizi Anak Balita. Jurnal Gizi Indonesia, 11(2), 102–112.

Rahmawati, L., & Widyaningsih, R. (2022). Integrasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan Stunting: Analisis Kebijakan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 17(3), 145–154.

Setyowati, E., Kurniawan, T., & Prabowo, A. (2022). Efektivitas Program 5Ng dalam Penurunan Stunting di Jawa Tengah. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 11(1), 33–45.

Rosiana, D., & Susilawati, N. (2023). Peran Rumah Gizi Desa dalam Percepatan Penurunan Stunting di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 15(2), 77–88.

World Health Organization. (2021). Stunting Policy Brief. Geneva: WHO.

Kategori :