JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Penggunaan mobil listrik pun semakin menjamur di Indonesia, terutama dengan fasilitas yang ditawarkan oleh mobil listrik membuat peminatnya semakin meningkat.
Namun, pertimbangan masyarakat sebelum membeli mobil listrik menimbulkan salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak masyarakat yaitu: lebih hemat mana, mengisi daya di SPKLU atau tetap menggunakan bahan bakar minyak (BBM) konvensional?
Jawaban ini penting, sebab pertimbangan biaya menjadi faktor utama ketika seseorang memutuskan beralih ke mobil listrik.
Biaya Isi Daya di SPKLU
BACA JUGA:Lokasi SPKLU Ultrafast Charging di Provinsi Jambi, Mudahkan Pemilik Kendaraan Listrik
Menurut PLN, tarif resmi pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) berada di kisaran Rp2.466 per kWh untuk tarif reguler.
Namun, perlu diperhatikan jika pengisian dilakukan di SPKLU fast charging, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp25.000. Sedangkan untuk pengisian di SPKLU ultrafast charging, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp57.000.
Jika sebuah mobil listrik berkapasitas baterai 40 kWh diisi penuh di SPKLU standar, maka total biaya pengisian adalah Rp2.466 dikali 40 kWh menjadi sekitar Rp98.640. Dengan kapasitas tersebut, mobil dapat menempuh jarak rata-rata 300-350 km, tergantung efisiensi kendaraan.
Namun, jika dilakukan di SPKLU fast charging maka biaya pun menjadi Rp98.640 ditambah dengan Rp25.000 yaitu menjadi Rp123.640. Begitu pula jika pengisian dilakukan di SPKLU ultrafast charging, maka biaya pengisian menjadi RpRp98.640 ditambah dengan Rp57.000 yaitu menjadi Rp155.640.
BACA JUGA:Banyak yang Tanya Mobil Listrik Pakai Aki atau Tidak? Ini Jawabannya
Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) Konvensional
Sebagai perbandingan dengan mobil listrik dengan jarak tempuh hingga 350 km, mobil bermesin bensin memiliki konsumsi rata-rata 12 km per liter.
Maka dari itu, dengan jarak yang sama sebesar 350 km, membutuhkan sekitar 29-30 liter. Jika menggunakan Pertalite seharga Rp10.000 per liter, maka total biaya bisa mencapai Rp290.000-Rp300.000.
Sementara jika memakai Pertamax yang lebih berkualitas dengan harga sekitar Rp13.000 per liter, biayanya bisa tembus Rp377.000-Rp390.000.