Keempat, pengembangan sumber daya manusia unggul lokal melalui investasi besar dalam pendidikan dan pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri Jambi akan menghasilkan tenaga kerja terampil siap pakai, sekaligus mengurangi fenomena "arus keluar talenta" ke kota lain.
Kolaborasi antara perguruan tinggi atau lembaga pelatihan dengan industri juga perlu didorong untuk memastikan kurikulum sesuai dengan pasar kerja.
BACA JUGA:Zodiak yang Paling Nyambung! Ini 4 Pasangan yang Chemistry-nya Kuat Banget
Terakhir, optimalisasi peran infrastruktur pendukung jalan tol juga krusial; ini berarti memastikan rest area dan area sekitar gerbang tol di Jambi dimanfaatkan secara maksimal sebagai etalase produk unggulan lokal.
Serta mengembangkan konektivitas dari gerbang tol ke pusat-pusat produksi dan destinasi wisata Jambi dengan infrastruktur jalan lokal yang memadai, memfasilitasi distribusi dan aksesibilitas.
Tanpa strategi yang komprehensif dan implementasi yang serius, jalan tol Jambi-Palembang, alih-alih menjadi "urat nadi" perekonomian Jambi, justru berpotensi menjadi "jalan tol" bagi arus modal keluar.
Tantangannya adalah bagaimana mengubah potensi konektivitas ini menjadi peluang nyata bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Jambi.
Pengamat Ekonomi