JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi sepanjang 170 kilometer terus dikebut.
Proyek pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi yang dikerjakan oleh Hutama Karya ini, dibagi menjadi 4 seksi.
Sejauh ini, progres Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi pada seksi 4 yaitu Tempino-Ness telah mencapai 97,8 persen konstruksi dan 98,86 persen pembebasan lahan.
Sementara progres konstruksi Seksi 1 Betung-Tungkal Jaya (62,38 km) mencapai 22,22 persen, dan 30,92 persen pembebasan lahan; dan Seksi 2 Tungkal Jaya-Bayung Lencir (54,32 km) mencapai 10,28 persen konstruksi dan 22,30 persen pembebasan lahan.
BACA JUGA:Soal Penetapan Tersangka, Ini Pernyataan Resmi Tim Kuasa Hukum Dahlan Iskan
Adapun Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino (34,10 km) telah beroperasi penuh sejak akhir 2024 dan kini dilalui ribuan kendaraan setiap harinya. Proyek Jalan Tol Betung (Sp.Sekayu) – Tempino – Jambi berperan strategis sebagai koridor distribusi hasil pertanian dan perikanan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan, dalam upaya mendukung visi Asta Cita Presiden RI Prabowo tersebut, Hutama Karya mencatatkan progres pembangunan yang signifikan melalui infrastruktur yang terintergrasi.
PT Hutama Karya (Persero) menggencarkan pembangunan Jalan Tol Betung (Sp.Sekayu) – Tempino – Jambi sepanjang 170 km sebagai tulang punggung mewujudkan visi ketahanan pangan nasional di era Pemerintahan saat ini.
Proyek yang terbagi dalam 4 (empat) seksi ini dirancang khusus untuk memperkuat konektivitas ekonomi Sumatera, menghubungkan sentra produksi dengan pusat distribusi nasional, sekaligus mendukung stabilitas pasokan pangan bagi masyarakat.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim! KPK Periksa Gubernur Jatim Khofifah Besok
“Hingga Juni 2025, akumulasi progres konstruksi seluruh seksi non dukungan konstruksi pemerintah pada Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi (Seksi 1, 2, dan 4) telah mencapai rata-rata 28,02 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 38,8 persen dari total panjang 135,2 kilometer,” jelas Adjib.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pembangunan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung target nasional, seperti swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi, serta peningkatan konektivitas.
“Pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas ini tentu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Wilayah Jambi dan Sumatera Selatan merupakan lumbung pangan nasional dengan produksi beras, kelapa sawit, karet, dan hasil perkebunan lainnya.
BACA JUGA:Bayar Parkir Pakai QRIS! Sudah 267 Juru Parkir di Kota Jambi yang Terdaftar