Gula Darah dan Kolesterol Aman Meski Makan Ketupat dan Rendang? Ini Rahasia Rempah dan Jamu Pahit!

Jumat 23-05-2025,09:08 WIB
Reporter : Edo Adri
Editor : Edo Adri

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Saat perayaan Idul Adha, pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat terutama dalam asupan karbohidrat dan gula dari makanan seperti ketupat, opor, rendang, serta beragam hidangan manis. Menghadapi fenomena tersebut, Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), menyarankan konsumsi jamu pahitan berbahan brotowali dan sambiloto sebagai solusi alami untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

“Di momen-momen seperti Idul Adha, di mana konsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti ketupat meningkat, minum jamu pahitan bisa membantu menyeimbangkan metabolisme gula darah,” ujar Inggrid dalam pernyataan yang diterima pada Kamis.

Jamu pahitan dikenal secara turun-temurun memiliki manfaat sebagai pengontrol kadar gula dan penyeimbang sistem pencernaan. Kandungan senyawa aktif dalam brotowali (Tinospora crispa) dan sambiloto (Andrographis paniculata) bekerja menekan lonjakan glukosa pascakonsumsi karbohidrat tinggi, sekaligus membantu fungsi hati dan pankreas.

Menurut Inggrid, jamu tradisional dapat diminum satu hingga dua kali sehari, tergantung kebutuhan tubuh, aktivitas harian, dan kondisi lingkungan sekitar. “Jamu-jamu seperti jamu gendong sebenarnya bisa dikonsumsi rutin oleh siapa saja, dari anak muda hingga orang tua,” jelasnya.

BACA JUGA: Jangan Asal Ikut Tren! Ini Jenis Perawatan Rambut yang Justru Bikin Botak!

BACA JUGA:Berkelas Dunia, Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab Fungsikan Gedung Medical Building Susiana

Tak hanya jamu pahitan, variasi ramuan tradisional seperti beras kencur, kunyit asam, serta rebusan bunga telang juga memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan secara menyeluruh. Beras kencur dikenal menyegarkan dan meningkatkan energi, sementara kunyit asam memiliki efek anti-aging alami untuk mencegah kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Adapun bunga telang dan kamomil membantu menenangkan sistem saraf, menurunkan tekanan darah, serta meredakan stres.

Sebagai pelengkap, buah jambu biji menjadi pilihan ideal untuk membantu menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan berserat tinggi. Buah ini juga mendukung kesehatan pencernaan dan menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal.

Tidak hanya buahnya, rebusan daun jambu biji juga kaya manfaat, antara lain sebagai antimikroba alami untuk melindungi sistem pencernaan dari infeksi serta meningkatkan jumlah trombosit, sangat bermanfaat bagi pasien yang sedang mengalami demam berdarah dengue (DBD).

Inggrid menegaskan pentingnya memilih jamu dari bahan segar dibanding suplemen dengan ekstrak berkonsentrasi tinggi. “Ramuan alami lebih aman jika dikonsumsi rutin, sedangkan produk konsentrat harus dikonsumsi dengan pengawasan yang tepat karena bisa berdampak pada fungsi organ jika berlebihan,” ujarnya.

BACA JUGA:Ingat Ya! Masuk Musim Kemarau, Wakil Bupati Tebo Imbau Masyarakat Tidak Membakar Lahan

BACA JUGA:Wali Kota Sungai Penuh Alfin Kukuhkan Forum Kota Sehat

Mengintegrasikan jamu tradisional dalam pola hidup sehat, terutama di momen konsumsi berlebih seperti Idul Adha, dapat menjadi langkah cerdas untuk menjaga kesehatan. Dengan konsumsi jamu pahitan dan bahan alami lainnya, masyarakat dapat menjaga kadar gula darah tetap normal, mencegah komplikasi jangka panjang, dan mendukung kesehatan secara holistik.

Kategori :