Tersangka Kasus Korupsi Pingsan, Kadispora Kota Sungai Penuh Jadi Tahanan Rumah

Senin 16-12-2024,19:30 WIB
Reporter : Safrial
Editor : Risza S Bassar

SUNGAI PENUH, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kadispora Kota Sungai Penuh, Don Fitra Jaya, saat ini menjadi tahanan rumah oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh.

Ini setelah Kadispora Kota Sungai Penuh jadi tersangka dalam kasus korupsi pembangunan stadion mini Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Senin 16 Desember 2024.

Don Fitra Jaya, Kadispora Kota Sungai Penuh, adalah tersangka baru dalam kasus korupsi pembangunan stadion mini ini.

Meski demikian, Don Fitra Jaya tak langsung ditahan. Pasalnya, usai ditetapkan sebagai tersangka, dia langsung jatuh pingsan hingga harus dibantu dengan alat medis berupa tabung oksigen untuk membantu pernapasannya.

BACA JUGA:Kadispora Kota Sungai Penuh Jadi Tersangka Korupsi Pembangunan Stadion Mini, Sempat Pingsan Sebelum Ditahan

BACA JUGA:15 Orang Lulus Penerimaan Bintara Bakomsus Polda Jambi

Tersangka harus mendapat pertolongan pertama dengan memasang oksigen oleh petugas media yang didatangkan dari Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh.

Don Fitra Jaya mengalami sakit di bagian dada sehingga sulit bernafas, sehingga tim medis pun dipanggil ke Kejari Sungai Penuh untuk memberikan pertolongan secara medis. 

“Tersangka sempat pingsan, alami sakit dada sehingga harus dibantu dengan oksigen,” kata sumber jambi-independent.co.id. 

Pantauan di Kejari Sungai Penuh, petugas medis bersama tim kejaksaan terlihat membawa tersangka masuk ke dalam mobil ambulance untuk dibawa ke rumah sakit karena alami sakit bagian dada. 

BACA JUGA:Sinsen Dorong Pengembangan Vokasi Pendidikan melalui Sarasehan SMK Binaan

BACA JUGA:Anak ITB Raih Best Poster Presentation di Simposium Internasional di Jepang

Kajari Sungai Penuh, Sukma Djaya Negara mengatakan, setelah ditetapkan sebagai tersangka, kesehatan Kadispora langsung drop dengan alasan sakit.

Akhirnya Kejari Sungai Penuh menetapkan tersangka sebagai tahanan rumah. Kondisi tersangka tidak memungkinkan untuk ditahan di rumah tahanan.

"Tapi tersangka dilakukan tahanan rumah, dan dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu untuk melihat kondisinya," kata dia. Selain itu, pada tubuh Don juga dipasang alat deteksi untuk mengetahui keberadaannya.

Kategori :