JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Peristiwa ini bisa berupa kecelakaan, bencana alam, kekerasan, atau pengalaman perang. Menurut American Psychiatric Association, PTSD ditandai dengan ingatan yang mengganggu, mimpi buruk, dan respons emosional yang intens terhadap pemicu trauma.
Gejala PTSD dikelompokkan menjadi empat kategori utama:
1. Intrusi: Kenangan traumatis yang terus hadir dalam bentuk kilas balik, mimpi buruk, atau pemikiran yang sulit dikendalikan.
2. Penghindaran: Menghindari orang, tempat, atau situasi yang mengingatkan pada trauma.
3. Perubahan kognitif dan suasana hati: Rasa bersalah, malu, sulit mempercayai orang lain, atau pandangan negatif tentang diri sendiri dan dunia.
4. Peningkatan kewaspadaan: Mudah terkejut, sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan merasa gelisah.
BACA JUGA:Upaya Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia dalam Mengatasi Judi Online di Platform Digital
BACA JUGA:MCU Menatap Masa Depan dengan Kehadiran Fantastic Four dan X-Men
Dampak PTSD
PTSD dapat merusak kualitas hidup seseorang. Hubungan interpersonal terganggu, produktivitas menurun, dan risiko gangguan lain seperti depresi atau kecemasan meningkat.
Jika tidak ditangani, PTSD juga dapat menyebabkan masalah fisik, seperti gangguan tidur atau tekanan darah tinggi.
Beberapa pendekatan yang efektif untuk menangani PTSD meliputi:
- Terapi Psikologis: Terapi perilaku kognitif (CBT) membantu mengubah pola pikir negatif.
- Obat-obatan: Antidepresan sering digunakan untuk meredakan gejala emosional.