JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Film Weekend in Taipei ialah pilihan film yang cocok untuk melepas penat dan istirahat dari rutinitas. Film yang disutradarai George Huang dan diproduseri Luc Besson menampilkan aksi seru yang berisikan cerita konflik keluarga masa lalu.
Dibuka dengan visual indah Taipei yang penuh warna, film ini menampilkan keseimbangan antara gemerlap gedung gedung tinggi dan kesibukan pasar kota. Dimulai dari soundtrack Paint It, Black dari The Rolling Stones, film ini memberikan aksi adrenalin didalam kota. Aksi yang dilakukan jauh lebih memukau dan lebih jelas dibandingkan film-film aksi serupa, seperti John Wick.
Film Weekend in Taipei (2024) bercerita John Lawlor yang diperankan Luke Evans yang diborgol polisi, namun dibebaskan karena ia seorang agen DEA yang sedang menyamar. Flashback yang lucu membawa cerita sebelum terjadi dirinya diborgol polisi. Lawlor, yang ialah karakter yang tenang dan suka bercanda, sering menjadikan karakter ini lebih semangat dan menghibur.
Porsi drama dan aksi di film ini memiliki 40% drama dan 60% aksi. Walaupun intens, aksi-aksi yang ditampilkan di film ini tidak tampilkan terlalu sadis, kurang lebih hampir sama dengan film Rush Hour. Adegan kebut kebutan juga diperlihatkan seperti film Fast and Furious yang melihatkan ketegangan saat mengendarakan mobil.
BACA JUGA:Arti lagu Stressed Out Ciptaan Twenty One Pilots, Salah Satunya Rindu Masa Kecil
BACA JUGA:Barbara Broccoli Beritahukan Ciri-ciri James Bond Yang Akan Jadi Pengganti Daniel Craig
Adegan-adegan di kota Taipei memperjelaskan karakter Kwang yang diperankan Sun Kang, seorang businessman barang ilegal yang berpengaruh. Lain dari itu juga menampilkan suasana desa nelayan tempat Joey yang diperankan Gwei Lun-Mei tumbuh dan bisa menjadi istri Kwang.
Sebagai John Lawlor, Luke Evans melakukan aksinya yang menarik dan memukau. Keberadaan John Lawlor yang berambisi menangkap Kwang rasanya akan membuat penonton terkejut dengan fakta dibalik masa lalunya.
Gwei mulanya bisa menunjukkan kesan istri yang berkelas dan pongah, tetapi tidak lama kemudian citra itu berubah saat ia bertemu lagi sama Lawlor. Perubahan ini berubah dengan mulus saat mengetahui kenyataan Lawlor masih hidup.
Karakter Kwang sendiri ialah karakter yang paling menakjubkan saat menjadi seorang pemimpin bisnis ilegal. Sun Kang berhasil memerankannya dengan baik. Karakter sombong, sosiopat, egois, dan otoriter-nya terlihat dapat. Namun di satu sisi, Kwang adalah karakter pebisnis yang enggak peduli soal kemanusiaan, egois, bossy, dan juga punya kontrol emosi rendah.
BACA JUGA:Paul Pogba Resmi Menganggur Setelah Keluar Dari Juventus
BACA JUGA:Sipnosis Film The Outfit (2022) Yang Disutradarai Graham Moore
Namun, di sisi lain, dia adalah cowok yang mendambakan cinta, dan hal itu cuma ingin dia dapatkan dari Joey. Bisa dibilang Kwang adalah tokoh yang tragis, karena ia merasa bahwa ia bisa memiliki Joey dengan uangnya, tetapi tanpa dia sadari Joey justru adalah titik lemahnya.
Film Weekend in Taipei enggak seperti itu. Memiliki durasi 1 jam 18 menit. Di film nya aksi ini juga menampilkan hiburan dari sepasang suami istri tua yang kembali bersatu. Untuk menjelaskan alur cerita film ini sering menggunakan flashback. Setiap tokoh memiliki flashback-nya masing-masing.
Penceritaan jenis ini masih seperti lazy writing, namun cocok untuk durasi seperti film ini. Lebih baiknya dari flashbacks yang dipakai memiliki kaitan dengan dialog antartokoh dan membuat cerita menjadi tidak terganggu saat momen di masa kini yang dialami tokoh.