JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Kerinci Sungai Penuh Jambi (IMKS-J), Mhd Iidfi Hanif, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Kabupaten Kerinci yang semakin memburuk, baik dari sisi ekonomi, infrastruktur, maupun kesejahteraan sosial masyarakat.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di hadapan awak media, Mhd Iidfi Hanif menilai bahwa situasi ini sudah sangat memprihatinkan, dan membutuhkan perhatian serta tindakan konkret dari semua pihak, terutama pemerintah daerah dan pusat.
“Kerinci memiliki potensi yang sangat besar, baik di sektor pertanian, pariwisata, maupun sumber daya alamnya. Namun, kenyataan di lapangan sangat berbeda. Infrastruktur yang buruk, ketimpangan pembangunan, dan akses pendidikan serta kesehatan yang terbatas menjadi tantangan yang semakin sulit diatasi,” ujar Hanif dengan penuh kekhawatiran.
Pembangunan Infrastruktur yang Tertinggal
Salah satu isu utama yang disoroti oleh Mhd Iidfi Hanif adalah kondisi infrastruktur di Kerinci yang jauh dari harapan.
BACA JUGA:Hat-trick Gyokeres! Sporting Lisbon Hancurkan Manchester City 4-1 di Liga Champions
BACA JUGA:Baliho DERAS Hilang Pengamat ini bisa Memicu Aksi Saling Balas
Jalan-jalan utama yang menghubungkan desa-desa dengan pusat kota seringkali rusak parah, sementara transportasi publik yang terbatas menyulitkan mobilitas warga.
Terlebih lagi, dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur seakan terabaikan, yang berdampak langsung pada perekonomian lokal.
“Banyak daerah di Kerinci yang terisolasi karena infrastruktur yang buruk. Ini menghambat distribusi barang dan jasa, dan pada gilirannya memperburuk kondisi perekonomian masyarakat,” lanjutnya.
“Tentu saja ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup warga, terutama mereka yang tinggal di kawasan perdesaan yang terpencil,” sambung Hanif.
Selain infrastruktur, Hanif juga menyoroti masalah kesenjangan sosial yang semakin lebar. Meskipun Kerinci dikenal dengan hasil pertaniannya, seperti kentang, cabe, kopi, sayur-sayuran dan lain sebagainya bahkan juga kulit manis yang sangat berkualitas, namun sebagian besar petani masih hidup di bawah garis kemiskinan.
BACA JUGA:Madrid Kebobolan Gol, Skor 1-3 Menjadi Penutup Laga Melawan AC Milan
BACA JUGA:Arti Lagu Don't Look Back In Anger Ciptaan Oasis, Bisa Membangun Aura Positif Saat Mendengar Lagunya
Keterbatasan akses terhadap pasar dan harga jual yang tidak stabil membuat kehidupan petani semakin sulit.