Pada tahun 2022, jumlah penduduk meningkat menjadi 187.522 jiwa dan bertambah lagi 2.478 jiwa hingga akhir tahun.
BACA JUGA:Polres Batanghari Amankan Satu Pelaku Karhutla
BACA JUGA:Gen Z Lebih Suka Hybrid, Anggap Budaya Kerja Wajib Absen dan WFH Terlalu Kaku
Pada tahun 2023, jumlah penduduk tercatat sebanyak 190.000 jiwa dan bertambah 6.000 jiwa sampai akhir tahun.
Awal tahun 2024, jumlah penduduk mencapai 196.000 jiwa, dan sepanjang Januari hingga Juli, jumlah penduduk sudah bertambah 3.600 jiwa menjadi 199.600 jiwa.
Mawar menegaskan bahwa peningkatan jumlah penduduk ini perlu diantisipasi dengan baik oleh pemerintah daerah.
"Jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus meningkat dan harus melakukan antisipasi adanya lonjakan urbanisasi," jelasnya.
BACA JUGA:Galian C Ilegal Berjalan Mulus di Koto Tuo Ujung Pasir Kerinci, Kades Ngaku Tak Ada Pemberitahuan
BACA JUGA:Simulasi Pinjaman KUR Mandiri 2024 Rp 10 Juta hingga Rp 25 Juta, Cek Syaratnya
Langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan bahwa infrastruktur dan layanan publik dapat mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang pesat.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dihadapkan pada tantangan untuk menyediakan fasilitas dan layanan yang memadai bagi penduduk baru.
Namun, di sisi lain, hal ini juga membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah seiring dengan pembangunan ibu kota negara yang baru.
Dengan narasi ini, diharapkan pembaca dapat memahami dinamika peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara dan dampaknya terhadap wilayah tersebut.
BACA JUGA:Satgas Karhutla Jambi Tangkap 2 Pelaku Karhutla di Tanjab Barat
Keputusan untuk menjadikan Kecamatan Sepaku sebagai ibu kota negara yang baru telah membawa perubahan signifikan, baik dalam hal urbanisasi maupun tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah. *