Untuk memastikan bibit tumbuh dan berkembang dengan baik, bibit ini diberi barcode yang dapat di monitoring dengan aplikasi khusus.
BACA JUGA:Hebat! 11 Tim UNJA Lolos PPK Ormawa Tingkat Nasional, Peringkat 1 se-Sumatra
BACA JUGA:Butuh Bantuan Bayar UKT? Berikut 12 Beasiswa yang Bisa Kamu Ikuti di UNJA
Barcode ini memuat informasi tentang jenis bibit, koordinat keberadaan bibit, dan informasi pertumbuhan bibit.
“Secara berkala akan dilakukan monitoring dan diverifikasi dengan pembaharuan informasi di aplikasi.
Monitoring juga menjadi acuan dalam pencairan dana,”kata Ade.
Total bibit yang akan ditanam sebanyak 14.2905 bibit yang melibatkan 4 kelompok tani.
BACA JUGA:Asiknya Liburan di 6 Tempat Wisata di Palembang Ini, Air Terjun hingga Kulineran
BACA JUGA:UNJA Gelar Law Fair 5.0 2024, Dorong Penegakan Hukum Berbasis Teknologi
Diantaranya KTH Bakau Lestari, Makmur Jaya, Kelompok Pemuda Pesisir, dan Kelompok Bahagia Bersamamu.
KTH Bakau Lestari menjadi kelompok yang pertama menanam dan akan disusul oleh tiga kelompok tani lainnya.
“Program baby tree yang dijalankan selain memberikan manfaat penjagaan lingkungan juga masyarakat dapat memetik manfaat ekonomi berupa tambahan penghasilan,” katanya.
Desa Tungkal Satu merupakan salah satu desa yang berada paling ujung di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan berbatasan langsung dengan laut Cina Selatan.
Kondisi ini membuat mereka sadar bahwa merekalah yang pertama terdampak dari naiknya permukaan laut. Hutan mangrove saat ini merupakan benteng pertahanan terakhir dari air laut.
BACA JUGA:Harga Terjun Bebas, Ini Spesifikasi Galaxy A33 5G di Kelas Mid-Range