MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sempat dikabarkan hilang tenggelam sejak 16 Mei 2024, jasad Hamirudin (39), nelayan yang beralamat di Desa Lambur, Kecamatan Muarasabak Timur, Kabupaten Tanjab Timur, akhirnya ditemukan dengan kondisi yang sudah tidak utuh.
Kasat Polairud Polres Tanjab Timur, Iptu M. Ramadhansyah Putra S.Tr.K, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Senin 27 Mei 2024 menjelaskan, jasad korban ditemukan mengambang di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada hari Minggu 26 Mei 2024.
"Jasad korban di temukan oleh nelayan warga Karimun, dengan kondisi tubuh korban yang sudah tidak utuh lagi. Yakni, tanpa kepala," jelasnya.
Saat ditemukan, pada jasad korban masih melekat celana dan baju kaos bola berwarna hitam hijau, yang memiliki nomor punggung 5.
BACA JUGA:Anak Bunuh Ibu Kandung di Kerinci, Ternyata Gangguan Jiwa
"Berdasarkan ciri-ciri pakaian yang melekat di jasad korban, sama persis dengan pakaian yang terkahir ia gunakan melaut, sebelum dikabarkan hilang tenggelam di laut ambang luar Tanjab Timur," ujar Kasat Polairud ini.
Dengan demikian, bisa ambil kesimpulan sementara, jika jasad tersebut merupakan Hamirudin, warga Desa Lambur yang sebelumnya di kabarkan hilang tenggelam.
Personel Polairud Polres Tanjab Timur selanjutnya berkomunikasi dengan Polsek Moro dan Polres Karimun terkait penemuan jasad nelayan Tanjab Timur tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Kecamatan Moro, Kepri, dan atas kesepakatan bersama antara Dokter Puskesmas setempat serta personel Polsek, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat setempat, jasad nelayan Tanjab Timur tersebut kemudian di makamkan di TPU Kecamatan Moro.
BACA JUGA:Edukasi Safety Riding, Tanamkan Budaya Berkendara yang Aman dan Nyaman
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pemerintah Putuskan Batalkan Kenaikan UKT Tahun Ini
"Selanjutnya masih menunggu dari pihak keluarga korban, untuk tindak lanjut dan juga untuk memastikan identitas korban," ungkapnya.
Untuk diketahui, korban hilang tenggelam pada tanggal 16 Mei 2024, di perairan ambang luar Kabupaten Tanjab Timur dengan koordinat 00°45.984'S 104°01. 397'E.
Pada saat itu korban bersama satu orang temannya hendak melakukan aktifitas mencari ikan di perairan tersebut menggunakan kapal motor tradisional, yang biasa akrab disebut pompong oleh masyarakat setempat.