JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Fir'aun merupakan seorang raja yang dikenal sangat kejam dan sangat dilaknat oleh Allah SWT.
Namun, Fir'aun memiliki seorang istri yang sangat baik hati dan bahkan mulia di sisi Allah SWT.
Bahkan, sosok Asiyah sudah sangat familiar. Asiyah adalah istri Firaun yang disebutkan di dalam Al Quran sebagai salah satu wanita mulia yang telah dijamin surga oleh Allah.
BACA JUGA:5 Zodiak Paling Terpercaya, Jujur Dalam Bekerja dan Gak Boleh Disia Sia kan
Asiyah memiliki sejumlah kemuliaan. Disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT menjadikan Asiyah binti Muzahim perumpamaan bagi orang-orang beriman. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah At-Tahrim ayat 11.
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ
وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Arab: Wa darabal laahu masa lal-lillaziina aamanumra ata Fir'awn; iz qoolat rabbibni lii 'indaka baitan fil jannati wa najjinii min Fir'awna wa 'amalihii wa najjinii minal qawmiz zaalimiin.
Artinya: Dan Allah menjadikan istri Fir'aun (Asiyah) sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim".
Kemurahan hati Asiyah istri Firaun juga disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 9.
وَقَالَتِ ٱمْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّى وَلَكَ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰٓ أَن يَنفَعَنَآ أَوْ نَتَّخِذَهُۥ وَلَدًا وَهُمْ لَا
يَشْعُرُونَ
Artinya: Dan berkatalah istri Fir'aun, '(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak', sedang mereka tiada menyadari.
Suatu ketika ia membujuk Fira'un untuk tidak membunuh Nabi Musa AS dan mengangkatnya menjadi anak. Fir'aun pun menuruti permintaan Asiyah.
Rasulullah Muhammad SAW menyanjung Asiyah. Tidak hanya Al-Qur'an, Nabi Muhammad SAW memuji budi luhur dan iman yang dimiliki Asiyah.