JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Fidyah adalah salah satu aspek penting dalam praktek ibadah puasa bagi umat Muslim.
Pembayaran fidyah menjadi kewajiban bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan tertentu.
Namun, tidak semua orang bisa menerima fidyah, ada golongan tertentu yang berhak menerimanya.
Hukum Bayar Fidyah
Menurut ajaran agama Islam, membayar fidyah merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan.
BACA JUGA:Bagaimana Bayar Fidyah Puasa bagi Ibu Hamil? Ini Ketentuannya
BACA JUGA:Jelang Lebaran Idul Fitri 1445 H, Korem 042/Gapu Gelar Bazar Murah
Hal ini ditegaskan dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 184. “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (puasa) untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin”.
Pembayaran fidyah dapat dilakukan dengan bahan makanan pokok atau uang, dan sebaiknya dilakukan pada bulan Ramadan.
Pembayaran fidyah menjadi satu amalan bulan Ramadan. Saat seseorang meninggalkan beberapa hari kewajiban puasa, sebaiknya pembayaran fidyahnya pada hari setelahnya.
Dan jika meninggalkan puasa sebulan penuh, pembayaran fidyah bisa digabungkan di hari terakhir bulan Ramadan.
BACA JUGA:9 Sepatu Kasual di Lebaran Sale blibli untuk Outfit Lebaran Ciamik 2024
BACA JUGA:HAR Lirik Kader Muda Wisnu Murti untuk Wakilnya di Pilwako Jambi 2024
Hal ini sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh sahabat Anas bin Malik di hari tuanya.
Beliau mengundang golongan penerima fidyah datang kerumahnya untuk menyantap makanan matang. Beliau begitu memperhatikan golongan tersebut agar pembayaran fidyahnya sah dan afdhal.
Golongan Penerima Fidyah
1. Orang Fakir: Golongan ini terdiri dari mereka yang mengalami kesulitan hidup dan tidak memiliki penghasilan tetap serta barang berharga.