Dukungan Bertambah, Tarekat Naqsabandiyah Indonesia Deklarasi Dukungan ke Prabowo-Gibran

Senin 01-01-2024,12:05 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

BENGKULU, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia bersama Jaringan Santri Indonesia (JSI) menutup tahun 2023 dengan sukacita.

Mereka menggelar kegiatan Dzikir Akbar Wilayah di Sekretariat KabaHill Center, Kota Bengkulu, pada Minggu 31 Desember 2023.

Acara Dzikir Akbar ini bertajuk "Mendoakan Kebaikan Bangsa dan Negara Menjemput Takdir Peradaban Indonesia Emas dan Terwujudnya Perdamaian Dunia".

Dalam kegiatan ini, Tarekat Naqsabandiyah Indonesia secara resmi mendeklarasikan dukungan dan bertekad memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

BACA JUGA:Tips Mengatur Keuangan Bagi Karyawan Gaji Rp 2 Juta Per Bulan, Gunakan Aturan Ini

BACA JUGA:Kapolda Jambi Pantau Kegiatan Masyarakat di Tugu Keris Siginjai Kota Jambi

Deklarasi dukungan disampaikan langsung oleh Pengasuh Tertinggi Silsilah ke 39 Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Buya Syekh Muhammad Ali Idris.

Kemudian disaksikan Ketua Umum DPP Jaringan Santri Indonesia (JSI) Ustadz H Sofwatillah Mohzaib.

Lalu, Sekjen DPP JSI Zulkarnaen, Ketua Umum Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Provinsi Bengkulu Dempo Xler.

Kemudian, para Guru Suluk dan Mursyid Tarekat Naqsabandiyah di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan jama'ah Naqsyabandiyah di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA:10 Tips Menyiapkan Daftar ‘To-Do List’ Agar Kegiatan Lebih Lancar

BACA JUGA:Masuk Tahun 2024 Shio Naga Kayu, Ini 4 Shio Bakal Jadi Kaya Raya, Banyak Uang dan Beruntung

Buya Muhammad Ali Idris mengatakan, dalam menghadapi kontestasi politik di Pilpres 2024, dirinya mengaku telah mendapat petunjuk akan siapa yang layak membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan pandangan politik yang harus ditempuh Naqsyabandiyah.

Buya Muhammad Ali Idris menyebut seluruh pasangan capres-cawapres dalam pemilu semuanya baik dalam hal etika politik maupun latar belakang birokrasinya. 

"Dalam menghadapi pilpres, Buya ini kebingungan, kebingungan belum mendapatkan petunjuk. Karena Buya ini sangat takut, takutnya apa? Salah langkah ke mana kita harus berpihak, kita ingin berpihak kepada Tuhan, gimana tiga calon itu," ujar Buya Muhammad Ali Idris. 

Kategori :