JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Protes wisuda yang dirasakan menyulitkan para orang tua, masih terus berlanjut. Pasalnya, wisuda di tingkat sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA atau SMK, dinilai tidak terlalu penting.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi yang membidangi masalah pendidikan, Fadli Sudria, angkat bicara. Menurutnya, wisuda di tingkat sekolah itu tidak terlalu penting.
Dia mengatakan, perpisahan sekolah tidak harus berlebih-lebihan. Terlebih lagi jika dengan menggelar acara layaknya wisuda.
"Kalau perpisahan buat seperti wisuda, kan otomatis orang tua harus sewa toga dan lain-lain, itu kan butuh biaya," kata pria yang juga Ketua Pengkab Perbakin Kerinci ini.
BACA JUGA:Peduli Kemanusiaan, Pasi Intel Satbrimob Polda Jambi Donor Darah ke PMI
BACA JUGA:Bakal Seru! 1.000 Peserta Ikuti Bhayangkara Fun Run Polda Jambi, Grand Prizenya Sepeda Motor
Apalagi jika orang tua itu punya lebih dari satu anak. Tentu pengeluara-pengeluaran seperti itu akan memberatkan.
Sekolah kata dia, jangan hanya bisa bicara kalau itu kesepakatan orang tua atau wali murid. Sekolah juga harus bisa mengerti.
"Perpisahan itu tidak dilarang, juga tidak diwajibkan. Jadi buatlah perpisahan sekolah yang sederhana saja," kata Fadli Sudria.
Dia pun mengimbau, agar sekolah lebih peka terhadap hal-hal seperti ini. Tidak semua orang tua atau wali murid punya kemampuan yang sama. Masing-masing punya kebutuhan sendiri.
BACA JUGA:Pencarian Kapal Selam Wisata Titanic OceanGate Berakhir Duka, Dinyatakan Meledak
Terhadap Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi ini menegaskan, agar membuat surat edaran untuk tidak menggelar perpisahan secara berlebih-lebihan.
"Harus ada surat edaran untuk seluruh sekolah. Dan sekolah juga harus mengaplikasikan edaran itu dengan benar-benar serius," tegasnya.
Sebelumnya, gelombang protes berdatangan dari para orang tua siswa. Mereka menyerbu akun instagram Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.