Anak durhaka itu hanya bisa menangis menyesali perbuatannya. Sebelum kepala anaknya berubah menjadi batu, sang Mama masih melihat air menetes dari kedua mata putrinya. Semua orang yang lewat di tempat itu juga ikut menyaksikan peristiwa itu.
Tak lama kemudian, cuaca kembali terang seperti semula. Namun seluruh tubuh Darmi telah berubah menjadi batu. Batu itu kemudian mereka letakkan di pinggir jalan bersandar ke tebing. Oleh masyarakat setempat, batu itu mereka beri nama Batu Menangis.
Itulah dongeng anak nusantara asal Kalimantan Barat berjudul Batu Menangis. Dari cerita Legenda Batu Menangis di atas, pesan moral yang bisa anak pelajari adalah, hormati dan sayangilah kedua orangtuamu, karena selain dari kerja keras sendiri, keberhasilan dan kebahagiaan seorang anak sangat tergantung dari doa kedua orangtua. *