Waspada..!! Ahli Beberkan saat ini Dunia Masuki Fase Kepunahan Pertama Setelah Dinosaurus

Jumat 25-11-2022,13:08 WIB
Editor : Surya Elviza

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Bulan November ini, jumlah manusia yang hidup di dunia secara resmi berjumlah delapan miliar jiwa.

Hanya saja semakin bertambahnya jumlah manusia yang hidup di planet bumi tidak berbanding lurus dengan keadaan dunia yang memburuk.

Sehingga hal ini akan berdampak pada penunahan beberapa spesies yang ada di bumi.

Menurut para ahli, dunia saat ini sudah memasuki fase kepunahan keenam dengan dihitung dari fase pertama ketika dinosaurus punah 65 juta tahun yang lalu.

BACA JUGA:Portugal Bungkam Graha, Cristiano Ronaldo Cetak Rekor Baru di Piala Dunia

BACA JUGA:Jambi Independent Futsal Competition 2022 Resmi Bergulir di GOR Kota Baru

Dari studi Living Planet di tahun 2022, 30 persen dari keanekaragaman hayati yang dapat diperbaharui sudah digunakan sebagai bahan makanan manusia.

Hal itu diperburuk dengan angka deforestasi yang mencapai 80%. Akibatnya adalah adanya spesies-spesies yang jumlahnya makin sedikit dan terancam punah.

Musnahnya spesies-spesies itu apabila ditambah dengan tingginya kebutuhan manusia pada makanan dan energi diyakini akan mengakibatkan kepunahan.

Sebagaimana diketahui, keberlangsungan hidup manusia di dunia sangat bergantung pada mahluk hidup lainnya yaitu hewan dan tumbuhan.

BACA JUGA:Ini Sejarah Singkat Kenapa Hari Guru Nasional Ditetapkan Tanggal 25 November

BACA JUGA:Ini Fakta Menarik Brasil Bungkam Serbia Tanpa Balas

Ketika hewan dan tumbuhan jumlahnya semakin sedikit, maka manusia tidak bisa lagi memenuhi kebutuhannya.

Menurut WWF, fase kepunahan diperkirakan terjadi 1.000 sampai 10.000 kali lebih cepat daripada seharusnya akibat perilaku manusia.

Gerardo Ceballos, profesor di National Autonomous University menjelaskan betapa besarnya dampak perilaku manusia pada kepunahan serta kapan kemungkinan buruk itu terjadi.

“50 tahun lalu, spesies yang terancam punah sangat spesifik. Ada yang berukuran besar, berupaya menyerang manusia dan lainnya. Kini, terlepas dari ukuran atau tingkat bahaya pada manusia, mereka semua terancam punah,” ujarnya.

BACA JUGA:Terbaru, Update Harga dan Jadwal Pesawat Jambi-Jakarta Saat Weekend 26 November 2022

BACA JUGA:Ini Sederet Manfaat Daun Singkong, Diantaranya Mencegah Tanda Penuaan

Kepunahan spesies-spesies itu akan berpengaruh pada rantai kehidupan. Bukan hanya manusia yang punah melainkan dua mahluk hidup lainnya.

“Kita kehilangan banyak spesies sampai peradaban harus menghadapi kejatuhan secara global dalam dua atau tiga dekade ke depan,” kata Ceballos.

Dengan adanya ancaman dunia masuk kepunahan, menurutnya manusia sudah seharusnya melakukan perubahan secepatnya untuk memperlambat kepunahan.

Paris Agreement merupakan salah satu langkah konkrit untuk mencoba menyelamatkan dunia dari pemanasan global dengan melibatkan negara maju, berkembang dan miskin.

BACA JUGA:Terbaru, Update Harga dan Jadwal Pesawat Jambi-Jakarta Saat Weekend 26 November 2022

BACA JUGA:Prediksi dan Susunan Pemain Inggris vs Amerika di Piala Dunia Qatar 2022

Tujuan perjanjian itu menurut para ahli hanya bisa dicapai apabila dimulai dari lingkup terkecil yaitu aksi individu.

Adapun cara lain yang bisa dilakukan menurut WWF adalah dengan memanfaatkan makanan berbasis tumbuhan untuk meminimalisir konsumsi daging.

Menurut studi dari Food Foundation, mengurangi konsumsi daging dapat menyelamatkan lebih dari 500 spesies binatang. (Robby Triadi Kusumah/disway.id)


Artikel ini juga tayang di disway.id

Dengan judul ngeri ahli sebut dunia masuki fase kepunahan pertama setelah dinosaurus apa penyebabnya

 

 

Kategori :