MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebagian wilayah pemukiman warga yang ada di Desa Simburnaik, Kecamatan Muarasabak Timur, Kabupaten Tanja Timur mulai terendam banjir akibat tingginya pasang air laut.
Dari pantauan Jambi Independent di lokasi pada hari Kamis 3 November 2022 yang lalu, sekitar pukul 12.00 wib, luapan air laut mulai mengalir masuk ke pemukiman warga yang ada di RT 03, Dusun Utama, Desa Simburnaik.
Dan dalam kurun waktu kurang dari 1 jam, ketinggian air terlihat sudah meningkat menggenangi sejumlah ruas jalan pemukiman di wilayah tersebut.
Takdir, salah seorang warga sekitar menjelaskan, biasanya banjir ini akan menggenangi wilayah tersebut pada bulan November, Desember hingga bulan Januari mendatang.
BACA JUGA:Tanggapi Protes Bos MNC Group Harry Tanoe, Mahfud MD : Silahkan Kalau Mau Gugat
BACA JUGA:Segel 2 Indekos Dibuka, Kasat Pol PP Kota Jambi: Pengusaha Bayar Denda Rp100 Juta
"Tapi kalau sudah masuk bulan Januari, biasa dak terlalu tinggi lagi luapan air lautnya. Paling sekali-sekali saja air laut masuk ke pemukiman warga," jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, untuk jam pasti banjir ini terjadi, itu tidak bisa dipastikan. Sebab, kondisi tersebut bisa berubah-ubah setiap harinya dan banjir ini dalam kurun waktu tertentu akan kembali surut.
"Seperti banjir yang terjadi hari ini, mulai pasang tinggi tadi sekitar jam 12 siang, nanti beberapa jam setelahnya akan kembali surut. Besok kemungkinan bisa saja terjadi jam 1 siang atau lebih," ucapnya.
Bahkan, Pria asli Desa Simburnaik ini juga menuturkan, dalam satu hari banjir yang melanda wilayah tersebut juga bisa terjadi dua kali.
BACA JUGA:Viral Undangan Pernikahan 1 Pria 2 Wanita di Sumsel, Netizen : The Real Sikok Bagi Duo
BACA JUGA:Oknum Guru SMPN 26 Kota Jambi Gunting Baju Siswa, Dinas Pendidikan Sebut Ada Sanksi
"Biasanya, banjirnya terjadi siang hari, nanti mal sekitar jam 7 atau jam 8 akan datang lagi banjir yang kedua," tuturnya.
Ketinggian air yang menggenangi sejumlah wilayah di desa tersebut berbeda-beda. Dimana, untuk wilayah yang berdekatan dengan laut pastinya akan mengalami banjir dengan ketinggian yang lebih dari lokasi yang mengarah ke daratan.
"Kalau banjir yang menggenangi sekitar pemukiman warga di sini berbeda-beda ketinggiannya. Ada yang setinggi mata kaki orang dewasa dan ada juga yang setinggi betis orang dewasa. Kalau sudah masuk pasang tinggi, bisa sampai selutut orang dewasa dan bisa masuk ke rumah warga," ungkap Takdir saat diwawancara di lokasi banjir di desa tersebut.*