JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Provinsi Jambi menolak keras kebijakan Pemerintah yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi per tanggal 3 September 2022.
Ketua Badko HMI Jambi, Bayu Anugerah menyebutkan sejak awal rencana kenaikan BBM ini, pihaknya sudah kontra dengan melakukan aksi unjuk rasa.
"Sejak hari Rabu, 31 Agustus 2022 HMI Jambi melakukan Aksi damai di Simpang BI dan dilanjutkan Longmarch ke depan Kantor DPRD Provinsi Jambi, dengan membawa sebuah sepeda motor yang didorong itu menandakan kami kontra terhadap kenaikan harga BBM di tengah baru pulih pandemi," ujarnya.
Setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM, HMI Jambi kata Bayu saat ini sedang melakukan konsolidasi.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Kenaikan BBM Subsidi Pilihan Terakhir Pemerintah
BACA JUGA:Presiden Jokowi Umumkan Harga BBM Subsidi Naik, Kapolda Jambi Langsung Turunkan Personel
"HMI Jambi akan melaksanakan konsolidasi dengan organisasi kemahasiswaan lain untuk membuat kajian kritis kepada pemerintah dan legislatif, dan tentunya akan melaksanakan penyampaian pendapat di jalanan," tambahnya.
Kata Bayu, pihaknya bersama organisasi lain akan melakukan aksi unjuk rasa dalam skala yang lebih besar menyikapi permasalahan ini.
"Karena sejatinya HMI selalu akan ada ditengah masyarakat sesuai dengan tujuan awal terbentuknya HMI," tutupnya.
Seperti diketahui, Isu kenaikan harga BBM subsidi ternyata bukan hanya isapan jempol semata.
BACA JUGA:Setelah Kabur ke Thailand, Mantan Presiden Srilanka Kembali ke Negaranya...
BACA JUGA:Kunjungan Menteri Erick, BNI Amsterdam Tangkap Peluang Pasar Global
Buktinya, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi per Sabtu 3 September 2022.
Tidak memberi kesempatan sama sekali kepada masyarakat, kenaikan BBM bersubsidi langsung berlaku siang ini.
Kenaikan harga BBM tersebut langsung di umumkan pada konferensi pers yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.