2) apakah efek bebunyian atau musik pendukung pertunjukan mampu mendukung suasana pertunjukan,
3) seberapa volume efek bebunyian atau musik pendukung pertunjukan agar tidak mengganggu ertunjukan bila terlalu keras,
4) mampukah efek bebunyian atau musik pendukung pertunjukan menciptakan malah bisa menstimulasi permainan aktor atau hanya sekedar tempelan belaka.
BACA JUGA:Ada yang Meminta Ubah Alur Cerita Pelecehan, Putri Candrawathi Mendapat Tekanan?
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Capricorn, Ini Akan Menjadi Hari Yang Sibuk Bagi Anda
Hindari pula kebiasaan menggunakan musik atau backsound yang bersifat komersial. Selain berkaitan dengan hak cipta, hal ini juga menunjukan ketidaksiapan sebuah sanggar dalam membuat pertunjukan.
Tak hanya itu, penggunaan musik atau backsound komersil juga kadang bisa mengurangi penilaian dalam sebuah perlombaan.
Begitu pula dengan wardrobe (busana) yang dikenakan para aktor. Seorang penata mesti dapat mengidentifikasi dan mengetahui karakter sebuah peran, berapa usianya, apa sifat karakternya, bahan busana seperti apa.
Kesemua itu agar busana yang dipakai sesuai dengan peran yang dimainkan dan mampu menunjang peran yang dibawakan aktor.
BACA JUGA:Daftar Harga Emas di Pegadaian Selasa 30 Agustus 2022, Antam dan UBS Ambrol
Setidaknya ada tiga jenis tata rias wajah (make-up). Pertama, rias wajah karakter, kedua rias wajah fantasi serta ketiga rias wajah cantik.
Dari ketiga jenis riasan tersebut, harus disesuaikan dengan keinginan sutradara, tak bisa asal-asalan dan mempertimbangkan sejumlah aspek. Mulai dari 1) karakter sebuah peran dalam pertunjukan, 2) bentuk wajah aktor, 3) jenis bahan rias yang digunakan, 4) bentuk baju yang dikenakan, serta 5) tata panggung yang dihadirkan.
Perlu untuk dipahami bahwa kostum (wardrobe) maupun rias wajah (make-up) seorang aktor bisa membantu seseorang aktor untuk meyakinkan penonton (believing) tentang peran yang dimainkannya.
Pemahaman mengenai property (perlengkapan) khususnya stage business harus diketahui aktor untuk memperkuat karakter yang dibawakannya.
Mulai dari; 1) Hand props, objek kecil yang dibawa atau dipegang oleh seorang aktor diatas panggung. Seperti; minuman, kertas tas, gelas, dll. 2) Personal props, barang pribadi seorang aktor, seperti kacamata, peci, jam, kipas tangan dan lainnya. 3) Costume props, semua aksesoris yang digunakan oleh aktor diatas panggung yang berhubungan dengan pakaiannya. Seperti, tombak, pedang, sapu tangan.4) Stage props, meliputi barang-barang atau objek yang berhubungan dengan scene fisik. Seperti, tempat duduk, meja, pohon, perahu, dan lainnya.
Jika dilakukan penataan dengan sungguh -sungguh diimbangi dengan komunikasi serta kesadaran yang baik antar semua pihak yang terlibat dalam sebuah pertunjukan maka pertunjukan teater akan berjalan dengan optimal serta maksimal.
BACA JUGA:BSI KCP Jambi Rimbo Bujang 2 Relokasi ke KCP Muaro Tebo