Lawan PMK, Indonesia Galang Kekuatan Internasional

Selasa 02-08-2022,19:01 WIB
Editor : Surya Elviza

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Indonesia salah satu negara yang mendorong pengendalian penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satu caranya dengan menggalang kekuatan internasional.

 
Indonesia saat ini tengah berupaya mengendalikan penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak sapi di 22 dari 34 provinsi, menurut keterangan FAO Indonesia yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) serta berbagai mitra internasional lainnya.    Ini dilakukan dalam upaya mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).   BACA JUGA:Belum Diperiksa Dokter Sudah Dikasih Obat, Warga Jambi Keluhkan Puskesmas Paal X, Maulana: Akan Kita Evaluasi   BACA JUGA:Perpusnas Gelar PLM untuk Pengelola Perpustakaan di Jambi   Hingga saat ini, vaksinasi telah diluncurkan di 22 provinsi tersebut, bersama dengan upaya nasional lainnya seperti karantina hewan dan peningkatan protokol biosekuriti.   Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan selain memaksimalkan vaksinasi sebagai langkah sementara dan permanen dalam penanganan PMK, pemerintah juga terus melakukan pengobatan dan penyemprotan kandang dengan disinfektan sebagai upaya penekanan penularan PMK.   Terkait hal itu, Mentan Syahrul menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kontribusi besar semua pihak dalam menangani PMK.   Terkait dengan kunjungan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, Mentan Syahrul mengatakan banyak hal yang didiskusikan terkait kerja sama antar kedua negara dalam sektor pertanian.   "Banyak hal yang kami diskusikan, isu global, tantangan-tantangan perubahan iklim, dan kebutuhan dua negara baik dalam pengamanan pertanian di Indonesia dan Australia," katanya.   Salah satu isu yang dibahas dengan serius dalam perjanjian kerja sama kedua negara, menurut dia, adalah masalah PMK. Australia sebagai negara yang memiliki letak geografis yang dekat dengan Indonesia memberikan perhatian khusus dalam masalah penanganan PMK.   BACA JUGA:Tangguh! HUT ke-77 RI, Siswi Kelas X Ini Bakal Kibarkan Bendera di Elbrus, Gunung ke-77 yang Didakinya   BACA JUGA:Meski Dalam Kondisi Sakit, Ruben Onsu Tetap Lakukan Ini Demi Betrand Peto  
Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengatakan bahwa FAO telah bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia sejak awal wabah untuk mengendalikan PMK yang mengancam rantai pasokan pangan dan mata pencaharian para peternak.
 
Kementan Lakukan Monitoring untuk Wujudkan Sulawesi Bebas Wabah PMK
Lebih lanjut, FAO telah memfasilitasi upaya kerja sama internasional, seperti memberikan 10 ribu dosis vaksin PMK dengan dukungan dari Pemerintah Australia melalui proyek bersama FAO-Australia-ASEAN untuk penguatan mekanisme kesehatan hewan di Asia Tenggara (SMART-ASEAN).
 
Bantuan vaksin PMK itu merupakan salah satu kloter vaksin pertama yang tiba di Indonesia untuk mengawali upaya vaksinasi nasional pada Juni lalu, kata Aryal.
 
FAO juga telah memfasilitasi beberapa pertemuan konsultasi dengan pakar internasional dari berbagai negara untuk bertukar pengetahuan dan praktik terbaik untuk mengendalikan PMK.
 
Baru-baru ini, FAO juga menerjunkan tim ahlinya dalam misi darurat ke beberapa provinsi yang terdampak PMK untuk memberi saran tentang tindakan jangka pendek dan jangka panjang kepada Pemerintah Indonesia.
 
Selain itu, FAO telah memasok berbagai peralatan laboratorium tambahan untuk meningkatkan kapasitas deteksi PMK oleh balai-balai dokter hewan dan perawatan hewan seperti dikutip dari jpnn.com.
 
FAO dan Pemerintah Indonesia juga berharap dapat segera meluncurkan program pelatihan virtual bagi sekitar 350 petugas lapangan kesehatan hewan di 34 provinsi untuk mengendalikan PMK secara cepat dengan menggunakan materi pembelajaran yang berstandar internasional. (viz)
Tags : #pmk #penyakit ternak #penyakit mulut dan kuku #internasional #hewan ternak
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini