BANGKO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anggota DPRD Merangin, Mulyadi, sangat menyayangkan dengan tertahannya jenazah bayi di Rumah Sakit Raudhah, Kota Bangko, karena kurang bayar.
Apalagi, dia sendiri yang sudah datang ke Rumah Sakit Raudhah itu, untuk memberi jaminan. Dia berharap, kejadian tersebut tak terulang lagi.
Apa lagi hal tersebut terkait rasa kemanusiaan yang wajib dipermudah. "Harapan saya urusan kemanusiaan janganlah dipersulit, rumah sakit manapun tolonglah orang sedang kemalangan. Tolong beri toleransi apalagi ini terkait jenazah. Ini jenazah saja seperti ini perlakuannya, apalagi untuk warga miskin," kata pria yang yang juga membidangi bidang kesehatan di DPRD Kabupaten Merangin itu.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Raudhah, Kota Bangko, sempat bersikukuh tak mau melepaskan jenazah bayi, putra dari M Ridwan warga Desa Baru Nalo, Kecamatan Nalotantan, Kabupaten Merangin.
BACA JUGA:Anggota DPRD Menjamin Pelunasan Biaya Bayi yang Meninggal, Rumah Sakit Raudhah Tetap Tak Mau Melepas
BACA JUGA:Ulama Sumbar Bilang Otak Gus Miftah ‘Jongkok’, Gegara Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama
Padahal, sudah ada anggota DPRD Merangin yang datang ke rumah sakit tersebut, untuk menjamin kekurangan pembayarannya.
Mulyadi, anggota DPRD Kabupaten Merangin, mengaku begitu mendengar kabar tersebut, dia langsung datang ke rumah sakit untuk memberi jaminan.
"Saya datang ke sana. Karena ATM saya gangguan, tidak bisa tarik uang,” kata dia. Meski Mulyadi meminta waktu hingga besok untuk pelunasan, pihak rumah sakit bersikukuh.
Permintaan itu ditolak. “Mereka tetap bersikukuh minta diselesaikan saat itu, kalau tidak harus ada jaminan," kata dia.
BACA JUGA:Ini Pentingnya Penggunaan Riding Gear Untuk Keselamatan Berkendara
BACA JUGA:Beraksi Setiap Malam Minggu, Begini Pengakuan Anggota Genk Motor Setelah Ditangkap
Untuk diketahui, bayi berusia 35 hari itu meninggal dunia di Rumah Sakit Raudhah. Awalnya, si bayi dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulan desa, pada Senin (20/6) sekitar pukul 17.30.
Sesampainya di RS Raudhah Bangko, saat berobat pihak rumah sakit menjelaskan karena tidak mempunyai BPJS harus lewat jalur umum dengan biaya berkisar Rp 2,5 juta.
Selama kurang lebih 6 jam mendapat perawatan di RS Raudhah. bayi berjenis kelamin laki-laki itu menghembuskan nafas terakhir.