MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Meski belum ditemukan adanya indikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tanjab Timur, namun Bidang Keswan dan Kesmavet Disbunnak Kabupaten Tanjab Timur, tetap mengimbau peternak agar dapat mengecek hewan ternaknya secara berkala.
Rika Hartati, Kabid Keswan dan Kesmavet Disbunnak Kabupaten Tanjab Timur menyebutkan, wabah PMK tidak menular ke manusia jika daging hewan ternak tersebut dikonsumsi. Namun, harus melewati proses perebusan di air panas dengan suhu 70-95 derajat Celcius selama 30 menit.
"Penyakit tersebut tidak menular ke orang, dikarenakan wabah PMK ini Zoonosis atau tidak menular ke manusia jika terkonsumsi dagingnya. Namun berdampak ekonomis khususnya pada peternak dan pedagang ternak," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat memperhatikan gejala hewan ternak yang terjangkit, seperti kepincangan yang bersifat akut, hipersalivasi (air liur) terlihat menggantung dan berbusa di lantai kandang. Selanjutnya lepuh di sekitar mulut, lidah, gusi, kuku dan puting.
BACA JUGA:TMP Sultan Thaha Syaifuddin Tak Terawat, Bupati Sukandar Bilang Begini
BACA JUGA:Wabah PMK Tak Menular ke Manusia, Disbunnak Tanjab Timur: Masyarakat Mesti Lakukan Hal Ini
"Hewan lebih sering berbaring dan demam tinggi mencapai suhu 41 derajat celcius. Serta terjadi penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah," ujarnya.
Mengenai langkah guna mengantisipasi jika terjadinya wabah ini, pihak Disbunnak Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas TPH dan Peternakan Provinsi Jambi, Balai Veteriner Bukittinggi dan Satker terkait melakukan giat pengawasan lalu lintas ternak.
"Kami terus lakukan sosialisasi khususnya pada pedagang ternak. Insya Allah surat resmi kami sebarkan minggu depan ke para pedagang ternak. Namun secara lisan sudah disampaikan kepada para pedagang oleh petugas kami di lapangan," ungkap Rika. (pan/zen)