The Fed Bikin Pernyataan Hawkish, Harga Emas Terkoreksi

Rabu 01-12-2021,09:22 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Bos Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan, bank sentral kemungkinan akan membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi skala besar pada pertemuan berikutnya.

Sikap Hawkish (menggambarkan kebijakan moneter yang cenderung kontraktif) itu kemudian menghentikan trend kenaikan harga emas yang sudah melaju lebih dari 1 persen, yang dipicu oleh kekhawatiran atas varian Omicron virus corona.

Dikutip dari laporan Reuters di Bengaluru, Selasa (30/11/2021) atau Rabu (1/12/2021) dini hari WIB, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD1.773,21 per ounce pada pukul 02.14 WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup berkurang 0,5 persen menjadi USD1.776,5 per ounce.

Harga sebelumnya melambung sebanyaknya 1,3 persen di awal sesi, setelah peringatan dari CEO Moderna yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 cenderung kurang efektif terhadap varian baru.

Komentar Powell yang bernada Hawkish itu mendorong sedikit rebound dalam dolar, yang relatif stabil sejak saat itu.

“Semua orang mendapat sedikit kejutan karena Powell bergerak lebih dekat ke sisi hawkish,” kata Edward Moya, analis OANDA, menambahkan The Fed kemungkinan akan menerapkan kenaikan suku bunga pada laju yang lebih cepat.

Emas digunakan untuk lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Tetapi dalam jangka panjang, emas akan didukung oleh kekhawatiran atas varian virus tersebut, tambah Moya.

Kejatuhan emas datang bersamaan dengan penurunan Wall Street setelah komentar Powell mengisyaratkan pergeseran yang lebih cepat menuju kebijakan pengetatan memukul sentimen risiko yang sudah terbebani oleh kekhawatiran atas Omicron.

Di tempat lain, harga perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD22,86 per ounce, platinum anjlok 2,6 persen menjadi USD938,50 per ounce dan paladium merosot 3,5 persen menjadi USD1.732,50 per ounce.

Melihat ke depan hingga 2022, peningkatan investasi dalam panel surya akan meningkatkan permintaan perak, kata BofA Global Research. (git/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait