Libur Panjang Nataru, Program MBG Ikut Libur atau Tetap Jalan?
Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program MBG tetap berjalan selama libur Nataru-ilustrasi/jambi-independent.co.id-akmal
JAMBI-INDEPENDET.CO.ID - Masa libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berlangsung dari akhir Desember 2025 hingga awal Januari 2026 kerap memunculkan pertanyaan soal keberlanjutan berbagai program pemerintah di sekolah.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Lantas, apakah program ini ikut libur seiring sekolah yang tutup sementara?
Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program MBG tetap berjalan selama libur Nataru. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema agar asupan gizi bagi penerima manfaat, khususnya anak-anak, tetap terpenuhi meski kegiatan belajar mengajar diliburkan.
Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa penyaluran MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita akan tetap berjalan seperti hari biasa tanpa perubahan mekanisme.
Sementara itu, untuk siswa sekolah, penyaluran dilakukan dengan pendekatan yang lebih fleksibel menyesuaikan kondisi libur.
Menurut Dadan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG akan lebih dulu melakukan inventarisasi jumlah siswa yang bersedia datang ke sekolah untuk mengambil paket makanan selama masa liburan.
“Awal libur diberikan makanan siap santap untuk maksimal empat hari dengan menu berkualitas seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng,” ujar Dadan.
Menu siap santap tersebut disiapkan sebagai solusi praktis agar makanan tetap aman, bergizi, dan mudah dikonsumsi selama libur sekolah. Skema ini berlaku maksimal selama empat hari pertama masa liburan.
Selain pengambilan langsung di sekolah, BGN juga menyiapkan opsi pengantaran makanan ke rumah siswa. Opsi ini disiapkan untuk mengakomodasi siswa atau orang tua yang enggan atau tidak memungkinkan datang ke sekolah selama libur Nataru.
“Untuk sisa hari libur, jika siswa bersedia datang ke sekolah, maka dibagikan di sekolah. Jika tidak, perlu mulai didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG,” jelasnya.
BGN saat ini juga tengah merancang sistem pengantaran MBG ke rumah siswa setelah empat hari pertama libur sekolah.
Skema ini diharapkan mampu memastikan tidak ada penerima manfaat yang kehilangan akses terhadap asupan gizi selama libur panjang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




