b9

Joe Taslim Ungkap Tantangan Terberat dalam Film "The Furious" dengan Koreografi Laga Paling Kompleks

Joe Taslim Ungkap Tantangan Terberat dalam Film

Aktor Indonesia Joe Taslim di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Aktor laga kenamaan Indonesia, Joe Taslim, kembali hadir di layar lebar melalui film terbarunya berjudul "The Furious".

Dalam sebuah wawancara di kawasan Kemang, Jakarta, Joe menyebut bahwa proyek film ini menghadirkan koreografi pertarungan yang paling kompleks dan rumit sepanjang kariernya di dunia perfilman.

Film ini disutradarai oleh Kenji Tanigaki, sosok yang telah dikenal luas lewat keahliannya mengarahkan adegan aksi dalam film adaptasi manga dan anime populer Jepang, "Rurouni Kenshin". Joe menjelaskan bahwa Tanigaki membawa gaya bertarung yang benar-benar berbeda dari film-film laga yang biasa dibuat di Hollywood maupun Indonesia.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Tegaskan Aksi Siap Tarik Anggaran dan Usut Cukai Ilegal

"Kalau Kenji itu kompleks dalam artian, banyak manuver," ungkap Joe.

Menurutnya, gaya koreografi yang diterapkan dalam "The Furious" sangat teknikal dan penuh pergerakan dinamis, terutama penggunaan kaki yang cepat dan penuh manuver-karakteristik khas dalam karya Tanigaki. Hal inilah yang membuat adegan-adegan laga dalam film tersebut terasa sangat menantang.

Joe turut membandingkan pengalaman ini dengan proyek-proyek sebelumnya. Ia menyebut sutradara Gareth Evans dalam film The Raid lebih menekankan pada pendekatan yang realistis dan membumi, sementara Timo Tjahjanto cenderung menciptakan adegan yang lebih penuh gaya dan sedikit komikal. Namun, apa yang dilakukan Tanigaki dalam film ini, menurut Joe, membawa tantangan baru yang belum pernah ia alami sebelumnya.

BACA JUGA:7 Tanda Fisik Gagal Ginjal yang Sering Diabaikan, Waspada dari Sekarang!

"Dan jujur aja itu susah," kata Joe sambil tertawa.

Lebih dari sekadar laga, "The Furious" juga mengangkat isu sosial yang kelam, yakni perdagangan manusia, di mana anak-anak menjadi salah satu korban utamanya. Film ini tidak hanya menonjolkan aksi, tetapi juga mencoba memberikan pesan kuat kepada penontonnya.

Film ini juga istimewa karena melibatkan bintang-bintang aksi dari berbagai negara Asia, seperti Jeeja Yanin dari Thailand (Chocolate), Yang Enyu, Brian Le, Joey Iwanaga, serta rekan sesama aktor laga Indonesia, Yayan Ruhian.

Joe menambahkan bahwa meskipun film ini disutradarai oleh sineas asal Jepang, pendekatan yang digunakan lebih condong pada gaya laga khas Hongkong.

BACA JUGA:Zodiak dengan Karier Paling Sukses: Apa yang Membuat Mereka Berhasil?

Dalam pendekatan ini, hampir semua adegan aksi dilakukan langsung oleh para aktor tanpa bantuan pemeran pengganti-mirip dengan metode yang biasa diterapkan oleh aktor legendaris Jackie Chan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: