AWARDS
b9

Bocah Meninggal Pasca Berobat di RSUD Abdul Manap, Keluarga Minta Klarifikasi

Bocah Meninggal Pasca Berobat di RSUD Abdul Manap, Keluarga Minta Klarifikasi

Suasana klarifikasi oleh RSUD Abdul Manap Kota Jambi-Ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dedi Harianto bersama kuasa hukum Bahari, SH, M.Si mendatangi undangan klarifikasi dari RSUD Abdul Manap Kota Jambi pasca sang buah hati, Affan Al Farizi bocah berusia 4 tahun meninggal setelah mendapat bantuan medis di RSUD Abdul Manap.

Sebelum meninggal, orang tua sempat membawa Affan berobat di poli anak RSUD Abdul Manap karena kondisinya tidak kunjung membaik setelah berobat di Puskesmas Kebun Handil.

Dalam klarifikasinya RSUD Abdul Manap mengucapkan bela sungkawa atas kehilangan putra Dedi Harianto, pihak RSUD menjelaskan bahwa mereka telah menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) saat pemeriksaan.

Kondisi pasien stabil saat datang ke poli anak dengan tanda vital normal (nadi, pernapasan, suhu). Dokter memberikan resep obat sesuai dengan indikasi klinis pada saat pemeriksaan di poli anak.

BACA JUGA:Mutasi Polri! Ini Nama-nama Kapolda dan Wakapolda Baru yang Ditunjuk Kapolri

Sementara itu, kuasa hukum Dedi Harianto Bahari, SH, M.Si menerangkan kronologi yang diterima dari Dedi Harianto, orang tua Alm. Affan Al Farizi (4) tahun bahwa Dedi mengeluhkan anaknya sakit selama 2 minggu. Setelah di bawa berobat ke Puskesmas Kebun Kopi namun tidak kunjung sembuh di sarankan agar kerumah sakit.

Akhirnya Affan di bawa ke RSUD Abdul Manap untuk berobat dan diperiksa di poli anak oleh salah seorang dokter spesialis. Dari keterangan orang tua, dokter spesialis ini memeriksa Affan sambil marah sama orang lain yang ternyata setelah di cek adalah para Koas. Sehingga menurut orang tua alm Affan, konsentrasi dokter memeriksa anaknya kurang fokus.

Bahari melanjutkan, setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memberikan resep dan di tebus di Apotik KDA. Pada siang hari dan malam obat diberikan tapi kondisinya sudah mulai lemas, dalam hati orang tuanya kenapa tidak di rawat tapi dokter mengatakan kondisinya baik semuanya stabil tidak perlu di rawat.

Pada pagi Affan muntah bewarna kuning dan hijau sekitar jam 4 sampai jam 5. Dalam kondisi lemas sang anak di larikan ke RSUD Abdul Manap dilakukan pemeriksaan nadinya dan jantungnya melemah, pihak RSUD berusaha mencari nadinya selama 20 menit tapi sulit ditemukan dan Affan pun meninggal dunia pada pukul 11 siang.

BACA JUGA:Waspada! Anak Bisa Kecanduan Game Online Sejak Dini, Begini Cara Mencegahnya

"Itulah yang disampaikan kepada kami, dia merasa bahwa dokter disana kurang profesional. Tapi kan tidak mungkin memaksa dokter untuk merawat, selain itu ada penjelasan dari sana bahwa selain tugas pokok dokter juga ada tugas tambahan yaitu membimbing para Koas ini," kata Bahari SH, selasa 5 Agustus 2025.

Menurut Bahari, versi orang tuanya bahwa dokter kurang fokus serta profesional karena memeriksa sambil bicara sama orang lain. Selain itu kenapa tidak dilakukan pemeriksaan rotgen, laboratorium, darah, dan lain sebagainya.

"Tadi hadir saat klarifikasi Direktur RSUD Abdul Manap, Dinkes Kota, Tim Pemeriksa kode etik, BPRS, Persia, dokter yang bersangkutan dan pihak orang tua, tapi tadi sepertinya orang tuanya belum bisa menerima hasil klafikasi. Kalau dari hasil klafikasi RSUD Abdul Manap mereka sudah bertindak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) termasuk dokter spesialis yang berkewajiban membimbing Koas bukan tidak memperhatikan pasien," ujarnya.

Bahari menambahkan, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait hal ini karena saat ini masih dalam tahap klarifikasi. "Kita tunggu saja perkembangannya, namun tetap yang terbaik itu adalah mediasi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait