Warga Tanjab Timur yang Jadi Korban Kecelakaan Crane di Arab Saudi, Belum Terima Santunan yang Dijanjikan

Warga Tanjab Timur yang Jadi Korban Kecelakaan Crane di Arab Saudi, Belum Terima Santunan yang Dijanjikan

Keluarga dari korban kecelakaan crane di Arab Saudi tahun 2015 silam-Harpandy/jambi-independent.co.id-

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Miris mendengarnya, salah seorang warga Kabupaten Tanjab Timur yang menjadi korban musibah kecelakaan jatuhnya alat berat jenis Crane di Arab Saudi pada tahun 2015 silam, belum menerima santunan yang telah dijanjikan. 

Kursiah Nanting Lembong, wanita berusia 78 tahun yang merupakan jemaah haji asal Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjab Timur ini merupakan salah satu dari puluhan jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban dalam insiden naas tersebut.

Hingga saat ini, dirinya beserta pihak keluarga masih menanti kepastian dari Pemerintah RI terkait santunan yang telah dijanjikan sebelumnya oleh Pemerintah Arab Saudi kepada korban.

Ambo Akek, anak korban yang mewakili pihak keluarga saat diwawancarai baru-baru ini di kediamannya mengatakan, saat itu dirinya beserta keluarga mengetahui kabar jika orang tua mereka menjadi korban dalam musibah jatuhnya Crane di Arab Saudi setelah mereka melihat pemberitaan yang ada di media televisi.

BACA JUGA:Kejari Tanjab Timur Musnahkan Barang Bukti Narkotika dari 26 Perkara yang Telah Inkrah

BACA JUGA:Truk Batu Bara di Jambi Beraktivitas Lagi, Nasroel Yasir: Kok Dimanjakan Sekali Perusahaan

Pada waktu itu, kabar tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim dalam konferensi persnya. 

Dalam berita tersebut, nama Kursiah Nanting Lembong turut disebut sebagai salah satu korban yang mengalami kejadian naas tersebut.

"Waktu itu, kami pihak keluarga tahunya setelah menonton televisi yang disampaikan langsung oleh Kementrian Agama pada waktu itu, Pak Lukman Hakim," ucap Ambo Akek.

Dirinya juga menuturkan, akibat peristiwa itu, Kursiah mengalami luka di bagian kepala dan sempat dirawat beberapa hari di Arab Saudi, sebelum akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya.

BACA JUGA:Mantan Ketua FPI Habib Rizieq Tegas Tolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia

BACA JUGA:Berkendara dibawah Umur Siap Siap Kena Tilang Mulai 1 April 2023

Akan tetapi, dampak dari peristiwa itu masih meninggalkan luka yang mendalam bagi korban dan keluarganya. Sebab, korban kini mengalami amnesia, yang terkadang lupa dengan sanak dan saudaranya sendiri. 

"Kalau kondisi orang tua kami saat ini, terkadang dia lupa sama anaknya sendiri. Memang dari keterangan dokter, orang tua kami ini mengalami amnesia ringan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: