Merangin akan Gelar Belajar Tatap Muka

Merangin akan Gelar Belajar Tatap Muka

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO - Kabupaten Merangin berhasil keluar dari zona merah, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun dari level 4 ke level 3.

Bahkan hingga RABU (25/8) kemarin, kasus Covid-19 di Kabupaten Merangin terus mengalami penururunan signifikan.

Terkait menurunnya angka Covid-19 tersebut, Pemkab Merangin akan segera menggelar belajar tatap muka bagi seluruh sekolah yang berada di Kabupaten Merangin.

Hal ini seperti diungkapkan Plt Bupati Merangin Mashuri Rabu (25/8) kemarin. Kata dia, sesuai intruksi Mendagri Nomor 30 tahun 2021, jika daerah yang masuk zona orange sudah diperbolehkan menggelar belajar tatap muka.

"Tapi tetap waspada. Kita juga tetap memperketat kegiatan masyarakat yang menimbulkan penyebaran Covid-19. Jadi sesuai intruksi dan juga sesuai dengan angka yang sudah vaksinasi, maka secepatnya kita akan melakukan persiapan belajar tatap muka ini," ungkap Mashuri.

Mashuri juga mengingatkan, bagi sekolah yang akan melakukan belajar tatap muka, diharapkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan terlebih dahulu. Hal ini guna memastikan agar sekolah steril dari penyebaran Covid-19.

"Begitupun guru yang belum melakukan vaksin, tidak dibenarkan menggelar belajar tatap muka dan datang ke sekolah. Karena kita serius masalah vaksinasi ini. Hal ini guna memanimalisir penyebaran kasus Covid-19 itu sendiri. Begitupun penerapan Prokes Covid-19, harus diperketat lagi," tegas Mashuri.

Sedangkan jadwal pasti belajar tatap muka, sebut Mashuri akan dilakukan mulai hari ini Kamis (26/8) ini.

"Laporan dari Dinas Pendidikan, hari ini mulai diberlakukan pembelajaran tatap muka bagi seluruh sekolah di Kabupaten Merangin," pungkasnya.

Sementara itu Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kabupaten Merangin M Arif menyampaikan, kasus Covid-19 di Kabupaten Merangin hingga Rabu (25/8) mengalami penurunan yang signifikan.

"Saat ini yang terinfeksi atau dirawat sebanyak 139 orang, dari sebelumnya lebih dari 300 orang yang terinfeksi. Kemudian kematian sebanyak 94 orang. Total kasus keseluruhan itu sebanyak 1.604, sembuh sebanyak 1.371," singkatnya. (min/enn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: