Kemiskinan Meningkat

Kemiskinan Meningkat

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 tak hanya memberikan dampak terhadap kesehatan. Namun juga terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Atas hal itu pula, angka kemiskinan meningkat.

Hal ini diakui Wakil Wali Kota Jambi, Maulana. Khususnya di Kota Jambi, kata dia kemiskinan saat ini angkanya cenderung meningkat. “Laju pertumbuhan ekonomi juga melambat dan kemiskinan bertambah,” kata dia, Selasa (31/8).

Kata dia `, hal ini banyak terjadi pada level kelompok kemiskinan kronik yang pekerjaannya tidak tetap. Inilah juga hal yang mendasari, beberapa waktu lalu disalurkan puluhan ribu paket sembako.

“Nantinya setelah kekebalan komunitas berjalan, denyut perekonomian juga bergerak kembali. Pemerintah akan memberikan stimulus ekonomi,” kata dia.

Pasalnya, Kota Jambi merupakan bagian dari Provinsi Jambi. Di mana saat ini, komiditi ekspor seperti batu bara cukup menggeliat. Termasuk perkebunan kelapa sawit. Jika ini terus menunjukkan progres yang baik, tentu denyut nadi perekonomian akan direlaksasi.

“Seperti halnya mall dan pariwisata. Jika di kabupaten atau daerah lain ekonominya menggeliat, tentu akan dibelanjakan di Kota Jambi. Ini yang kita harapkan kekebalan herd immunity nya terbentuk. Kita relaksasi ekonominya,” jelas Maulana.

Sementara itu, Kadinsos Kota Jambi, Noviarman mengatakan, jika dilihat dari kondisi pandmi ini, memang angka kemiskinan meningkat. Sebab banyak warga yang kehilangan pekerjaan, ini juga diketahui dari beberapa verifikasi yang mereka dapatkan dari pengajuan bantuan beberapa waktu lalu.

Hanya saja memang, Noviarman tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa angka kemiskinan yang ada saat ini. Sebab, kata dia lebih jelasnya, data ini tercatat di BPS. “Tidak adanya lapangan kerjalah yang membuat kemiskinan ini meningkat,” sebutnya.

Mengenai upaya yang dilakukan, memang saat ini ada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Jambi. Lanjut Noviarman, warga yang ingin mendapatkan bantuan, tentu harus mengajukan permohonan dari data Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Narena untuk menerima bantuan ini, harus terdata di sini. Seperti yang ditetapkan Kemensos. Nanti ini akan diverifikasi lagi. Sejauh ini, dari usulan-usulan yang kita ajukan, memang ada perluasan-perluasan Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS), melalui e-waroeng yang tersebar di Kota Jambi,” jelasnya.

Lebih lanjut memang, dijelaskan Noviarman, di dalam TKPK Kota Jambi, tidak hanya semata-mata tugas Dinsos. Melainkan juga terlibat instansi terkait, seperti Dinas Perkim, yang memiliki program bedah rumah. Kemudian Disdik dengan program beasiswa dan dinas lainnya.

Diketahui bahwa angka kemiskinan di Kota Jambi pada tahun 2020 meningkat sekitar 0,15 persen dari tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah akibat pandemi Covid-19. Kenaikan terjadi dari 8,12 persen pada tahun 2019 menjadi 8,27 persen pada tahun 2020 lalu. (zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: