Harga Ditingkat Petani Rendah Stok Beras Menumpuk, Butuh Investor

Harga Ditingkat Petani Rendah  Stok Beras Menumpuk,  Butuh Investor

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK - Stok beras petani Kabupaten Tanjab Timur dan gudang overload. Dari sisa tahun 2020 saja, terdapat 16.539 ton beras yang belum terserap. Sementara September ini, petani akan kembali panen dan tentunya membuat stok beras bertambah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjab Timur, Sunarno menjelaskan, stok beras yang masih tersedia dalam jumlah banyak di tahun lalu membuat kondisi stok semakin meningkat.

"Tahun 2020, Tanjab Timur masih kelebihan beras 16.539, dari total 33.649 ton beras yang dihasilkan dikurangi dengan jumlah kebutuhan beras selama satu tahun sebanyak 17.010 ton dari beras yang dikonsumsi 229 ribu jiwa di Tanjab Timur ini," jelas pria berdarah Jawa itu.

Masih banyak sisa stok beras dan padi di tingkat petani dan gudang, karena masalah pemasaran. Tingginya produksi tidak seimbang dengan permintaan pasar.

Dinas TPH Tanjab Timur mengaku tidak bisa melakukan intervensi pasar. Parahnya, harga beras ditingkat petani sempat berada di kisaran harga Rp 7.500 perkilo. Harga tersebut sangat tidak ideal bagi kesejahteraan petani. Dan ini menjadi salah satu keluhan petani.

Sebagai upaya dalam menyikapi harga, Tanjab Timur memerlukan investor atau bapak angkat yang bisa membeli hasil produksi petani dengan harga yang telah disepakati petani. "Hasil produksi beras tersebut nantinya bisa dijual kembali guna menjaga kestabilan harga," tandasnya.(pan/ira)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: