Berdalih Ada Miss Komunikasi

Berdalih Ada Miss Komunikasi

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Viralnya keluarga pasien yang menganggap pelayanan di Puskesmas Kebun Kopi tidak mengenakkan, akhirnya ditanggapi Kepala Puskesmas Kebun Kopi, dr Imat Rahmatillah, Kamis (30/9).

Saat dijumpai, Imat Rahmatillah mengaku sangat menyayangkan hal tersebut bisa viral. Kata dia, ini masalah miss komunikasi. Dirinya menjelaskan, saat itu tidak ada penolakan terhadap keluarga pasien, sebagaimana cerita yang tersebar.

Dirinya menjelaskan, keluarga pasien tersebut, merupakan peserta tetap yang kerap berobat di Puskesmas Kebun Kopi. Saat itu, lanjut Imat Rahmatillah, orang tua pasien datang sekira pukul 11.45 membawa sang anak dengan tujuan untuk cabut gigi.

Namun memang, sesampai di sana kondisinya alat-alat kesehatan khusus sudah dimatikan untuk dirapikan. Termasuk penggunaan APD di poli gigi sudah dilepaskan. Sebab, saat itu memang mendekati waktu jam istirahat.

“Memang dimatikan untuk dibersihkan. dokter di Poli Gigi juga sudah saya tanyakan, jawabnnya orang tua  pasien sepakat keesokan harinya mau datang untuk mencabut gigi. Sebab, alatnya membutuhkan waktu yang lama untuk diaktifkan (hidupkan, red) dan perlu disterilisasikan. Termasuk penggunaan APD, karena poli gigi cukup rentan terpapar. Makanya dianjurkan untuk datang keesokan harinya, dan kondisi sang anak tidak dalam emergency,” bebernya.

Namun Imat Rahmatillah mengaku bingung dengan informasi yang berkembang dan viral belakangan ini. Mengenai informasi pada bagian frontline atau pendaftaran yang disebut-sebut asyik bermain ponsel, dirinya menjelaskan bahwa, saat itu si petugas sedang menerima telpon dari Dinkes Kota Jambi mengenai pelaksanaan fogging.

“Itu telpon masih dalam situasi kedinasan. Sehingga tidak bisa ditinggalkan,” sebutnya. Mengenai jam pelayanan, baik di bagian pendaftaran sebutnya juga ada miss komunikasi. Sehingga tidak mengetahui kondisi yang ada di dalam poli gigi. Sedangkan informasi mengenai dokter atau perawat di poli gigi yang diisukan juga asyik bermain hp, ia tak mau berkomentar banyak.

“Intinya ke depan, tenaga kesehatan lebih peduli lagi dengan pasien. Lebih care aja dengan pasien, sehingga pasien tidak merasa di nomor duakan. Namun dengan kejadian ini juga saya sayangkan, ada baiknya kemarin jika memang ada yang masih mengganjal di hati pasien maka selesaikan lah saat itu juga,” tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana ketika ditanya mengenai hal ini belum mau berkomentar banyak. Kata dia, pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kebenarannya. “Apabila benar, tentu akan ada tindakan. Mulai dari teguran sampai dengan sanski sesuai pelanggarannya. Jam pelayanan sesuai regulasi, semua Puskesmas sama. Jika tutup lebih awal melanggar, tapi akan kami cek dahulu. Karenakan apa yang dilaporkan belum tentu terjadi di lapangan, intinya kita harus kroschek dahulu,” singkatnya. (zen/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: