Pelemahan Dolar AS Dorong Harga Emas Melesat 0,3 Persen

Pelemahan Dolar AS Dorong Harga Emas Melesat 0,3 Persen

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Harga emas melesat ke level tertinggi lebih dari satu pekan, Senin, terimbas oleh melemahnya dolar dan sentimen risk off di pasar ekuitas yang kemudian mengangkat permintaan untuk logam safe-haven itu.

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD1.764,92 per ounce pada pukul 00.37 WIB, demikian mengutip laporan Reuters, Senin (4/10/2021) atau Selasa (5/10/2021) dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD1.767,6 per ounce.

“Kita melihat lebih banyak penghindaran risiko di pasar dan emas tampaknya mendapatkan keuntungan dari itu. Cukup sering kita melihat dolar berjalan dengan baik dalam kondisi ini yang menyeret emas, tetapi kita melihat sebaliknya hari ini (Senin),” kata analis OANDA, Craig Erlam.

“Mungkin investor menjadi sedikit gugup tentang bank sentral yang menarik stimulus pada waktu yang tidak pasti bagi perekonomian.”

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,3 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks utama Wall Street jatuh karena investor beralih dari saham teknologi dalam menghadapi kenaikan imbal hasil US Treasury, sementara kekhawatiran baru Amerika-China seputar sengketa perdagangan dan Taiwan menawarkan alasan lain bagi pasar untuk berhati-hati.

China menyalahkan Amerika Serikat, Senin, atas meningkatnya ketegangan seputar Taiwan dan bersumpah akan “menghancurkan” setiap plot separatis, ketika pulau itu melaporkan serangan terbesar yang pernah dilakukan angkatan udara China ke zona pertahanan udaranya dengan 52 pesawat.

Investor sekarang menunggu laporan penggajian non-pertanian Amerika untuk periode September yang akan dirilis Jumat, yang diperkirakan menunjukkan peningkatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, yang dapat mempengaruhi garis waktu Federal Reserve guna mengurangi dukungan ekonomi.

Pengurangan stimulus bank sentral dan kenaikan suku bunga mengangkat imbal hasil obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.

“Selera risiko akan terus memberikan arah jangka pendek dalam hal permintaan safe-haven menjelang laporan penggajian non-pertanian Amerika, Jumat,” kata Ricardo Evangelista, analis ActivTrades.

Perak naik 0,2 persen menjadi USD22,56 per ounce, platinum merosot 1 persen menjadi USD962,00 per ounce, dan paladium anjlok 1,2 persen menjadi USD1.895,22 per ounce. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: