Imbal Hasil Obligasi AS Tersendat, Emas Kembali Berkilau

Imbal Hasil Obligasi AS Tersendat, Emas Kembali Berkilau

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Harga emas kembali menguat dalam sesi perdagangan yang ketat, Rabu, karena imbal hasil obligasi AS (US Treasury) menyusut, meski dolar yang lebih kuat membatasi kenaikan logam safe-haven itu, dengan investor menunggu data pasar tenaga kerja Amerika yang akan dirilis akhir pekan ini.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.760,78 per ounce pada pukul 00.38 WIB, berbalik dari level terendah sebelumnya di USD1.744,84 per ounce, demikian mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu (6/10/2021) atau Kamis (7/10/2021) dini hari WIB.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,1 persen menjadi USD1.761,8 per ounce.

“Emas mengambil posisi sekunder untuk aset safe-haven lainnya, dan banyak bergantung pada data non-farm payrolls Amerika, dengan logam tersebut kemungkinan akan bergerak sideways sampai saat itu,” kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun menyusut setelah mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, tetapi tetap di atas 1,5 persen.

Mengambil isyarat dari lonjakan harga energi yang dapat memicu inflasi dan kenaikan suku bunga, dolar AS melesat, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan membatasi keuntungan.

Menyusul data yang menunjukkan kenaikan kuat dalam pekerjaan swasta Amerika pada September, fokus investor beralih ke data non-farm payrolls , Jumat, yang diperkirakan membentuk rencana tapering Federal Reserve (The Fed).

Xiao Fu, Kepala Strategi Pasar Komoditas di Bank of China International, mengatakan meski data non-farm payrolls tidak “spektakuler dan sejalan dengan ekspektasi”, beberapa anggota The Fed sudah berpikir bahwa persyaratan untuk tapering telah terpenuhi, dan itu memberi tekanan pada emas.

Pengurangan stimulus dan suku bunga yang lebih tinggi dapat menumpulkan daya tarik emas karena itu berarti opportunity cost yang lebih tinggi.

Kendati “berbulan-bulan likuidasi ETF yang berkelanjutan mencerminkan sentimen buruk yang menyebar di seluruh kompleks logam mulia”, alasan untuk memiliki emas semakin menarik, kata analis TD Securities.

Harga perak di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD22,52 per ounce dan paladium merosot 1,8 persen menjadi USD1.879,42 per ounce. Platinum melonjak 1,9 persen menjadi USD980,50 per ounce. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: