Duh, Ratusan Hektare Sawah di Kerinci Kekeringan

Duh, Ratusan Hektare Sawah di Kerinci Kekeringan

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kekeringan masih melanda Kabupaten Kerinci. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci mencatat, setidaknya ada 11 desa di tiga Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kerinci yang terkena dampak.

Terutama pada lahan sawah, yang juga jika kekeringan terus berlarut maka bisa puso. Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman dan Hortikultura Kabupaten Kerinci, Heriawan mengatakan, total ada 196 hektare lahan sawah yang kekeringan.

Dia mengatakan kekeringan terjadi karena akibat kemarau dan air irigasi yang biasa digunakan petani mengairi sawah mereka seperti di Kecamatan Depati Tujuh juga kering. Tidak ada lagi air mengalir di Bandar Kasihi.

"Sawah yang kekeringan yakni di Kecamatan Air Hangat Barat, Depati Tujuh dan Kecamatan Siulak," jelasnya.

Baca Juga: Keroyok Pengunjung Kafe, Bos PS Store Putra Siregar dan Aktor Rico Valentino Ditangkap

Baca Juga: Jaksa Hadirkan Ahli Forensik Balistik pada Sidang Kasus Penembakan Satpam PT PKM

Lanjutnya, untuk kecamatan Air Hangat Barat Berada di wilayah Desa Kotodebai 6 hektare, Desa Hamparanpugu 36 hektare, Kotocahyo 25 hektare dan Desa Kecil 25 hektare.

Untuk Kecamatan Depati Tujuh berada di wilayah Desa Ladeh, 1 hektare, Kubanggedang 20 hektare, Desa Lubuksuli 30 hektare, Desa Kotopayang 15 hektare dan Desa Kotopanjang 10 hektare.

“Kemudian Kecamatan Siulak, Desa Tutungbungkuk seluas 1 hektare,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang petani di Lubukssuli, Anti mengatakan sawah warga Lubuk Suli tidak hanya kekeringan. Tapi padi juga sudah banyak yang mati karena kekeringan.

Baca Juga: Ini Tiga Kecamatan Paling Rawan Terjadi Lakalantas di Tanjab Timur

Baca Juga: Tak Berada di Lokasi Kebakaran, Pemilik Gudang Minyak Masih Diselidiki

"Tahun ini kami gagal panen karena padi kami sudah pada mati. Karena kekeringan, petani lubuk Suli mengalami kerugian, karena jika tidak kekeringan maka kami sudah panen," katanya. (sap/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: