Yasin: Jangan Pakai Bibit Jelek

Yasin: Jangan Pakai Bibit Jelek

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Di tengah pandemi Covid-19, sektor perekonomian di Indonesia mulai meningkat pada sektor pertanian dan perkebunan. Salah satunya ekspor sawit yang menyumbang ekspor terbesar di Indonesia. Ini disumbang oleh Jambi.

“Jambi merupakan salah satu penyumbang ekspor terbesar di Indonesia, khususnya pada ekspor sawit,” kata Syahrul Yasin Limpo Kementerian Pertanian RI saat kunjungan kerja ke Jambi, Jumat (5/11).

Lanjutnya, hal tersebut bukan untuk memuji Provinsi Jambi, akan tetapi ini harus menjadi cambuk untuk lebih baik lagi ke depannya. “Jika ini meningkatkan sektor perekonomian kita, ayo kita sayangi sawit kita untuk kualitas semakin baik,” tambahnya.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, masyarakat Jambi harus menggunakan bibit yang unggul dan bagus, sehingga buah yang dihasilkan pun juga bagus. “Jangan pakai bibit yang jelek, Jambi ini harus pakai bibit yang bagus lah,” sebutnya.

Dengan demikian, Jambi juga mendukung pada peningkatan perekonomian Indonesia yang meningkat sebesar 15 persen di tahun ini. Di tengah pandemi Covid-19, hampir semua negara melakukan lockdown dan sektor perekonomian yang turun. Namun, di Indonesia malah meningkat.

“Ketahanan pangan membuat dimensi dan sektor lain berjalan dengan baik, karena banyak orang membutuhkan makan. Dengan pertanian, semua bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Bangkit di tengah pandemi Covid-19, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama. Salah satunya di bidang pertanian. Di Indonesia, sawit telah sampai ke beberapa negara di asia. Banyak yang berminat hingga meningkatkan harga sawit saat ini.

Syahrul menyebutkan, ini harus dijaga dan pemerintah gubernur dan bupatinya harus mendukung itu, jika itu di dukung kepal daerah maka kementerian siap untuk mendorong sektor pertanian untuk kesejahteraan masyarakat. Kemudian, sinergitas juga perlu dilakukan bersama TNI-Polri.

Diketahui, dia datang ke Jambi untuk mendorong percepatan peremajaan sawit yang telah berusia 20 tahun ke atas. Pasalnya, untuk sawit yang telah tua, produktivitasnya menjadi berkurang. Kemudian juga, buah yang dihasilkan tak lagi baik. Dengan demikian, perlu dilakukan peremajaan.

Dikatakannya, tak mudak mengajak masyarakat untuk melakukan peremajaan sawit, pasalnya banyak masyarakat yang takut kehilangan mata pencarian. Namun, jika itu tidak dilakukan, maka dalam beberapa tahun kedepan masyarakat akan kesulitan.

“Jadi sambil menunggu sawit bisa berbuah kembali, kita juga memberikan bantuan jagung untuk sebagai pengganti sawit menjelang tumbu dan berbuah,” sebutnya.

Saat itu, dalam kunjungannya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melakukan cocok tanam sawit secara langsung di Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi. Syahrul Yasin Limpo datang langsung ke lokasi peremajaan sawit. Dia didampingi oleh Gunernur Jambi Al Haris dan unsur forkopimda Provinsi Jambi.

Tak hanya itu, Syahrul dan Gubernur Jambi langsung menumbangkan satu pohon sawit dengan satu alat berat. Kemudian, dia langsung menyemai pupuk dan menanam sawit secara langsung. (slt/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: