Maret 2022, Market Share Penjualan Mobil Astra Tembus 56 Persen

Maret 2022, Market Share Penjualan Mobil Astra Tembus 56 Persen

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PT. Astra International Tbk (ASII) mencatat prestasi yang menggembirakan di awal tahun 2022 ini. Betapa tidak, pada Maret 2022 ini penjualan mobil menunjukkan peningkatan yang signifikant.

Head of Corporate Communications ASII, Boy Kelana Soebroto, mengatakan bahwa berdasarkan data, pada periode maret 2022,  jumlah mobil yang berhasil dilepas ke pasar mencapai 54.713 unit.

Jika dibandingkan dengan periode Februari 2022 angka tersebut naik. Dimana periode Februari 2022 sebanyak 43.023 unit mobil yang terjual.

Sementara jika dibandingkan Maret 2021 lalu,angka inipun juga melampaui catatan penjualan  yang hanya terjual 45.521 unit.

Baca Juga: Duet Egy dan Witan di FK Senica Berakhir, Benarkah?

Baca Juga: Pelaku Penembakan Pratu Dwi Miftahul Ahyar, Terdeteksi : Brutal dan Tak Kenal Ampun

"Penjualan mobil Astra pada bulan Maret 2022 mengalami kenaikan 27 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini turut dipengaruhi oleh adanya perpanjangan insentif PPnBM tahun ini, penyelenggaraan Jakarta Auto Week, dan faktor kenaikan permintaan menjelang lebaran," ujar Boy.

Dikatakan Boy bahwa realisasi penjualan mobil milik Astra pada Maret 2022, tertinggi adalah merek Toyota dan Lexus yang mencapai 33.515 unit.

Kemudian Daihatsu angka penjualannya mencapai 17.465 unit. Selanjutnya Isuzu mencapai 3.420 unit dan UD Truck sebanyak 248 unit. Sementara yang terendah adalah Peugeot sebanyak 65 unit.

Dijelaskan untuk produk-produk mobil yang terjual berdasarkan data Gaikindo, per Maret 2022 lalu  market share  mobil Astra mencapai 56 persen.

Baca Juga: Cabe dan Bawang Busuk di Jalan, Akibat Macet di Palembang

Baca Juga: Orangtua Jangan Lengah, Tangan Anak Hancur Gara-Gara Petasan

Sementara untuk produk mobil jenis LCGC  market share -nya mencapai 78 persen.

Pada kuartal pertama tahun ini, angka penjualan LCGC naik 41 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.

"Kami berharap minat dan daya beli masyarakat terus menguat sehingga dapat menjadi katalisator pemulihan industri otomotif Indonesia," pungkasnya. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: