Kerja di Bawah Tekanan? Ini Cara Hadapi Stres yang Lebih Efektif dari 'Semangat Ya'

Kerja di Bawah Tekanan? Ini Cara Hadapi Stres yang Lebih Efektif dari 'Semangat Ya'

Stres di Tempat Kerja Bisa Picu Depresi, Ini Pentingnya Manajemen Emosi dan Dukungan Sosial-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Lingkungan kerja yang penuh tekanan dan tuntutan tinggi kerap kali menjadi pemicu stres yang berkepanjangan. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi gangguan kesehatan mental serius, salah satunya depresi.

Psikolog lulusan Universitas Indonesia, Ratih Zulhaqqi, menyebut bahwa tekanan pekerjaan memang tidak serta-merta menyebabkan depresi. Namun, stres yang terus menerus tanpa penanganan memadai dapat menjadi pemicu yang signifikan.

stres merupakan bagian dari hidup, terutama di dunia kerja yang cepat dan kompetitif. Tapi depresi adalah kondisi mental yang lebih dalam, di mana seseorang sudah tidak mampu lagi mengelola tekanan yang dialaminya,” ungkap Ratih saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.

Ratih menjelaskan bahwa kemampuan mengelola stres dan memiliki strategi koping yang sehat adalah kunci utama untuk bertahan dalam lingkungan kerja yang menekan. Beberapa teknik yang bisa diterapkan antara lain adalah mengatur emosi, latihan pernapasan, mindfulness, serta mengubah cara pandang terhadap peristiwa negatif.

BACA JUGA:Reformulasi KUHAP: Menuju Sistem Hukum yang Berasaskan Pancasila 

BACA JUGA:Dorong Daya Saing UMKM, BRI Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM melalui Program BRI Peduli

Ia juga menyoroti pentingnya empati dan dukungan dari lingkungan sekitar. Menurutnya, respons yang terlalu simpel seperti “semangat ya” justru bisa terasa tidak membantu.

“Lebih baik ucapkan, ‘aku nggak tahu apa yang kamu hadapi, tapi aku di sini kalau kamu butuh’. Kalimat itu jauh lebih bermakna bagi mereka yang sedang berjuang,” jelas Ratih.

Gejala awal depresi bisa dikenali dari hal-hal seperti kehilangan semangat, sulit tidur, menjauh dari interaksi sosial, hingga merasa tidak punya energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

“Kalau tanda-tanda itu mulai muncul, segeralah minta bantuan. Konsultasi ke psikolog atau psikiater bukan tanda kelemahan, justru bentuk keberanian menghadapi masalah,” katanya.

BACA JUGA:Astra Honda Siap Kuasai Sepang! CBR Series Dibidik Jadi Raja Podium Berikutnya

BACA JUGA:Nah! ASN Tanjab Timur yang Tewas Akibat Kecelakaan Ternyata Lulusan IPDN

Kasus meninggalnya seorang asisten manajer Bank Indonesia yang sempat ramai di media sosial menjadi pengingat penting bahwa tekanan mental di tempat kerja bukanlah hal sepele. Meskipun penyebab pasti masih dalam penyelidikan, isu seputar tekanan kerja kembali mencuat dan menunjukkan betapa pentingnya manajemen stres serta lingkungan kerja yang peduli dan empatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: