Memahami Deflasi dan Inflasi Pada Daya Beli Masyarakat

Memahami Deflasi dan Inflasi Pada Daya Beli Masyarakat

Dr Noviardi Ferzi-dok/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kita wajib mencerna deflasi pada Januari dan Februari 2025 ini.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi mencatat deflasi di daerah setempat sebesar 0,27 persen (yoy) pada Februari 2025, yang dipengaruhi oleh menurunnya harga beberapa komoditas mulai dari tarif listrik sampai cabai merah.

Penurunan tarif listrik dampaknya luar biasa. Tarif listrik menjadi penimbang terbesar di Jambi sehingga kenaikan atau penurunan akan memberi pengaruh besar.

Adapun komoditas penahan inflasi di Jambi yaitu tarif listrik sebesar 1,90 persen, cabai merah 0,24 persen, tomat 0,15 persen, daging ayam ras 0,13 persen dan beras 0,10 persen.

BACA JUGA:Tragis, Adu Kambing Truk vs Mobil Tangki di Lingkar Selatan Jambi, 3 Orang Luka-Luka

BACA JUGA:Transformasi Positif! Polres Sarolangun Gandeng Eks Geng Motor Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

Namun, meski ada penurunan harga, sejumlah komoditas masih mengalami inflasi. Komoditas inilah yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah pada saat Ramadan dan Idul fitri tahun ini.

Deflasi adalah kondisi di mana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam suatu perekonomian. 

Faktanya, Deflasi tidak selalu berarti bahwa daya beli masyarakat meningkat. Dalam banyak kasus, deflasi dapat disertai dengan penurunan pendapatan, peningkatan pengangguran, dan beban utang yang lebih berat, yang semuanya dapat mengurangi daya beli.

Oleh karena itu, penting untuk melihat deflasi dalam konteks yang lebih luas dan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi daya beli masyarakat.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Jalinsum Bungo Putus, Jalan Alternatif di VII Kota Ikut Putus

BACA JUGA:Banjir Terjang Kampung Penual Ujung Tanjung, Ratusan Rumah Terendam

Meskipun pada pandangan pertama deflasi mungkin terlihat menguntungkan karena harga barang menjadi lebih murah, sebenarnya deflasi dapat menunjukkan penurunan daya beli dalam konteks yang lebih luas. 

Contoh Kasus : Misalkan Provinsi Jambi mengalami deflasi selama beberapa tahun. Harga barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan perumahan turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: