Tak Perlu Sedih, Timnas Indonesia Memang Tak Pantas Lolos ke Semifinal

Tak Perlu Sedih, Timnas Indonesia Memang Tak Pantas Lolos ke Semifinal

Ekspresi kekecewaan pesepak bola Timnas Indonesia Marselino Ferdinan usai gagal mencetak gol ke gawang Timnas Filipina saat pertandingan Grup B ASEAN Championship 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024). Indonesia gagal melaju ke se-ANTARA-

BACA JUGA:Simak, Ini Jadwal Lengkap Turnamen Sepakbola Gubernur Cup 2025, Mulai 7 Januari di Stadion KONI

BACA JUGA:Istri Bupati Tebo Terpilih Meninggal Dunia, Jenazah Dibawa ke Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo

Alih-alih mempertontonkan permainan yang cantik, skuad muda Garuda malah memberikan rasa tak aman ketika memegang bola karena salah umpan, salah kontrol, hingga kurang memahami situasi permainan dengan baik.

Alhasil, permainan pragmatis dipilih sebagai cara terakhir untuk mencetak gol. Empat gol dari empat pertandingan tercipta berkat situasi ini.

Dalam jumpa pers pra laga, Shin Tae-yong mengatakan situasi bola mati akan menjadi senjata mematikan timnya untuk “membunuh” Filipina yang dari tiga laga sebelumnya, selalu kebobolan dari situasi ini sebanyak tiga gol.

Tiga gol ini berasal dari dua situasi sepak pojok dan satu tendangan bebas langsung.

BACA JUGA:Minta Korpri Juga Ikut Memajukan Polda Jambi, Kapolda Jambi: Jangan Jadi Pelengkap Saja

BACA JUGA:Presiden AS Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama

Namun, empat gol yang sudah dicetak Indonesia melalui situasi bola mati, tiga dari lemparan jauh Pratama Arhan dan satu melalui tendangan sudut, gagal terulang melawan Filipina

The Azkals mampu mengantisipasi semua taktik bola mati yang diterapkan Indonesia. Quincy Kammeraad, kiper yang menggantikan Patrick Deyto pada menit ke-16, mencatatkan enam penyelamatan.

Tiga untuk tendangan Marselino, serta masing-masing satu untuk tendangan Hokky Caraka, Achmad Maulana Syarif, dan terakhir Ronaldo Kwateh.

Soal buruknya permainan Indonesia di ASEAN Cup, Shin Tae-yong selalu menjadikan pemain muda yang minim pengalaman dan mepetnya persiapan di tengah Liga 1 Indonesia yang tengah bergulir sebagai alasan kurang menggigitnya permainan Indonesia di ASEAN Cup 2024.

BACA JUGA:Residivis Spesialis Bongkar Rumah Ditangkap Polisi

BACA JUGA:H-4 Natal, 686.609 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Padahal, di sisi lain kesalahan juga bisa dari dirinya yang terkesan memaksa anak-anak asuhnya bermain dalam formasi tiga bek, alih-alih kembali ke pakem formasi empat bek yang dulu pernah ia pakai saat Indonesia melawan tim yang lebih lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: