Mengapa Nyamuk Berdengung di Telinga? Ini Alasan Ilmiahnya!

Mengapa Nyamuk Berdengung di Telinga? Ini Alasan Ilmiahnya!

ilustrasi nyamuk-freepik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada mencoba tidur di malam hari dan mendengar suara nyamuk yang berputar-putar di atas kepala seperti orkestra yang sedang memainkan nada musik. Namun, tahukah Anda mengapa nyamuk melakukan ini?

Dengungan nyamuk, terutama yang Anda dengar dari nyamuk betina, sebenarnya adalah produk sampingan dari gerakan sayap mereka. Nyamuk betina mengepakkan sayapnya hingga 500 kali per detik, menghasilkan frekuensi suara sekitar 450 hingga 500 hertz—frekuensi yang setara dengan nada musik A, standar untuk penyetelan orkestra.

Mengapa Nyamuk Berdengung di Telinga?

Nyamuk mengelilingi kepala kita karena area ini adalah tempat kita mengeluarkan karbon dioksida paling banyak. Karbon dioksida ini menjadi daya tarik utama bagi nyamuk betina, yang membutuhkan darah setelah kawin untuk memproduksi telur.

BACA JUGA:Trafik Internet Global dan Dominasi Indonesia di Tahun 2024

BACA JUGA:7 Tanda-Tanda Hubungan Asmara Penuh Toxic, Kenali Gejala dan Cari Solusinya Di Sini

Mereka menggunakan teknik khusus untuk melacak korban berikutnya, terbang bolak-balik mengikuti peningkatan konsentrasi karbon dioksida hingga menemukan sumbernya.

Meski sering terdengar mengganggu, kebanyakan nyamuk sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk menggigit area sekitar kepala kita. Mereka mungkin lebih suka menargetkan kaki, yang mengandung mikroorganisme yang mengeluarkan bau menarik bagi mereka.

Nyamuk jantan, di sisi lain, tidak menggigit manusia dan biasanya tidak berdengung di dekat telinga Anda. Mereka lebih sering memakan nektar bunga dan tertarik pada suara bernada tinggi dari nyamuk betina saat mencari pasangan kawin.

Dengan meningkatnya suhu global, nyamuk—dan penyakit yang mereka bawa—dapat menyebar ke wilayah geografis baru, menambah alasan bagi kita untuk lebih memahami perilaku mereka. Jadi, meskipun dengungan nyamuk di malam hari bisa sangat menjengkelkan, ada alasan ilmiah di balik suara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: