Menilik Perubahan Kurikulum di Indonesia: Mengapa Selalu Ada Pembaruan Setiap Ganti Menteri?

Menilik Perubahan Kurikulum di Indonesia: Mengapa Selalu Ada Pembaruan Setiap Ganti Menteri?

Menilik Perubahan Kurikulum di Indonesia: Mengapa Selalu Ada Pembaruan Setiap Ganti Menteri?--Wikipedia

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ungkapan "ganti menteri, ganti kurikulum" sering terdengar saat pergantian pemerintahan di Indonesia, khususnya terkait pendidikan.

Fenomena ini terjadi karena perubahan arah kebijakan pendidikan sering kali terjadi ketika menteri pendidikan yang baru dilantik.

Saat ini, Nadiem Makarim telah digantikan oleh tim menteri yang baru untuk mengelola pendidikan dan kebudayaan, dan masyarakat pun bertanya-tanya mengenai kebijakan kurikulum berikutnya.

Selama ini, perubahan pemerintahan memang sangat berpengaruh dalam menentukan arah pendidikan di Indonesia melalui kurikulum.

Bahkan, kecenderungan pemerintah untuk memperbarui kurikulum tiap kali ada menteri pendidikan baru, memunculkan frasa terkenal: "ganti menteri, ganti kurikulum."

BACA JUGA:Febby Rastanty dan Drajad Djumantara Resmi Menjadi Pasangan Suami Istri dalam Akad Penuh Makna di Jakarta

BACA JUGA:Efisiensi Pemerintahan: Presiden Prabowo Subianto Resmi Membubarkan Satgas Sosialisasi UU Cipta Kerja

Lalu, seberapa sering kurikulum di Indonesia mengalami pergantian? Berikut adalah tinjauan singkat mengenai perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa ke masa.

• Sejarah Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Mengacu pada studi berjudul "Sejarah Kurikulum di Indonesia" oleh Alhamuddin (2014), kurikulum pendidikan di Indonesia sudah ada sejak tahun 1947. Mari kita tinjau satu per satu perjalanan kurikulum tersebut.

1. Kurikulum 1947 - Rencana Pelajaran Pertama

Kurikulum pertama yang digunakan oleh bangsa Indonesia dikenal sebagai "rencana pelajaran 1947." Saat itu, istilah "kurikulum" belum umum digunakan dan istilah "rencana pelajaran" yang diadaptasi dari bahasa Belanda "leer plan" lebih populer.

Kurikulum ini mengadopsi elemen pendidikan Belanda dan Jepang yang pernah menjajah Indonesia. Fokus utama kurikulum ini adalah pembentukan karakter dan kesadaran berbangsa dengan Pancasila sebagai dasar pendidikan.

2. Kurikulum 1952 - Rencana Pelajaran Terurai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: