Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail: Mengabadikan Jejak Sastra Nusantara

Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail: Mengabadikan Jejak Sastra Nusantara

Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail: Mengabadikan Jejak Sastra Nusantara--Instagram fadlizon

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pada 30 Oktober 2024, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Kehadiran museum ini diharapkan menjadi pusat apresiasi dan pelestarian sastra Indonesia, terutama karya-karya Taufiq Ismail, sastrawan besar yang karyanya telah berpengaruh luas dalam perkembangan dunia sastra Indonesia.

Dalam pidatonya, Fadli Zon menyatakan bahwa museum ini dirancang untuk menghormati dan mengenang perjalanan sastra Indonesia melalui koleksi benda-benda bersejarah yang sarat akan nilai budaya.

"Sosok Taufiq Ismail telah banyak berkontribusi bagi dunia sastra dan kebudayaan di Indonesia. Merupakan suatu kehormatan bagi saya selaku Menteri Kebudayaan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat Tanah Datar dalam peresmian Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia," katanya pada Kamis 31 Oktober 2024.

"Karya-karya Taufiq Ismail melintasi tiga generasi dan jadi saksi kunci berbagai peristiwa penting di Indonesia," lanjutnya.

BACA JUGA:Honda ICON e: dan CUV e: Meriahkan Booth AHM di IMOS 2024

BACA JUGA:Pewaris Koto Tuo Depati Tujuh Deklarasikan Deri-Aswanto

Ia juga menekankan bahwa peran Taufiq Ismail bukan hanya sekadar penyair, tetapi juga figur penting yang aktif dalam pergerakan budaya Indonesia.

"Taufiq Ismail adalah seorang penyair yang organik dan terlibat langsung dalam perubahan sosial-budaya Indonesia, bukan penyair yang berkarya hanya dari menara gading," tambahnya.

Museum ini berisi berbagai artefak penting, termasuk mesin tik, mesin cetak kuno, dan barang-barang pribadi yang pernah dimiliki oleh sastrawan ternama.

Puluhan lukisan wajah sastrawan lintas generasi juga menghiasi ruangan museum, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam dunia sastra tanah air.

Lukisan-lukisan tersebut membawa nuansa nostalgia dan mengajak pengunjung untuk memahami perjalanan panjang sastra Indonesia.

BACA JUGA:Zuwanda Nyatakan Siap 100 Persen di Debat Calon Bupati Muaro Jambi Malam Ini

BACA JUGA:Jika Awak Mobil Tanki Bersalah dalam Kasus BBM Subsidi, PT Elnusa Petrofin Langsung Jatuhkan Sanksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: