Menanti Implementasi 'Makan Siang Bergizi Gratis' Prabowo

Menanti Implementasi 'Makan Siang Bergizi Gratis' Prabowo

Seorang siswa menyantap makanan saat uji coba program makan bergizi gratis di SDN Sukasari 5, Kota Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.-ANTARA-

Ditilik menurut kelompok kesejahteraannya, masih ada kesenjangan dalam konsumsi ini. Kelompok 20 persen terbawah penduduk hanya mampu mengonsumsi 1.663,05 kkal per hari, jauh di bawah kelompok 20 persen teratas yang mencapai 2.504,91 kkal.

Dalam hal protein, kelompok terbawah juga hanya mengonsumsi 45,76 gram per hari, sementara kelompok teratas mencapai 81,22 gram, hampir dua kali lipat lebih besar.

Ketimpangan ini juga terlihat dalam jenis komoditas sumber protein yang dikonsumsi. Rata-rata konsumsi protein dari telur dan susu pada kelompok 20 persen terbawah hanya sebesar 1,83 gram, sementara kelompok teratas mencapai 8,59 gram.

BACA JUGA:Kontroversi P Diddy dan Beyonce: Mengapa Nama Beyonce Terseret?

BACA JUGA:Hiu Tutul Terdampar di Pantai Drajid Lumajang, Begini Kondisinya

Pola yang sama berlaku untuk konsumsi ikan, udang, cumi, kerang, dan daging. Konsumsi protein hewani, yang merupakan sumber protein berkualitas tinggi, jelas lebih terjangkau oleh kelompok masyarakat kaya daripada masyarakat miskin.

Hal ini menunjukkan bahwa masalah akses pangan tidak hanya soal ketersediaan, tetapi juga soal daya beli.

Di tengah ketimpangan yang nyata ini, program makan siang bergizi gratis yang diusulkan oleh Prabowo-Gibran menawarkan potensi solusi untuk memperbaiki asupan gizi, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Program ini berfokus pada penyediaan makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mengandung nutrisi yang cukup, termasuk protein, vitamin, dan mineral.

BACA JUGA:Hukum Sedekah yang Divideokan Menurut Hadis: Antara Riya dan Ikhlas

BACA JUGA:Budi Yako Yakin H Abdul Rahman Bisa Membawa Perubahan Lebih Baik di Kota Jambi

Dengan target anak-anak sekolah di daerah rentan gizi, program ini diharapkan dapat membantu memperbaiki status gizi generasi muda yang pada gilirannya akan berdampak pada masa depan sumber daya manusia Indonesia.

Jika diimplementasikan dengan baik, program ini juga bisa mengurangi beban pengeluaran pangan bagi keluarga kurang mampu. Hal ini sangat penting mengingat besarnya proporsi pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi makanan.

Program makan siang bergizi gratis bisa meringankan beban mereka sehingga sumber daya yang ada dapat dialihkan untuk kebutuhan lain yang mendukung kesejahteraan keluarga, seperti pendidikan dan kesehatan.

Pengawasan ketat

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan bahwa makanan yang disediakan benar-benar bergizi dan memenuhi standar AKG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: