Percepat Atasi Stunting, Pj Wali Kota: ‘Kuncinya Gotong-royong dan Kolaborasi’

Percepat Atasi Stunting, Pj Wali Kota: ‘Kuncinya Gotong-royong dan Kolaborasi’

Percepat Atasi Stunting, Pj Wali Kota: ‘Kuncinya Gotong-royong dan Kolaborasi’--

Untuk percepatan penurunan stunting, Sri mengatakan Pemkot Jambi juga terus meningkatkan kapasitas kader dan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan kelurahan maupun bimbingan teknis bagi tenaga pengukur Balita di Puskesmas dan Posyandu.

Lebih lanjut, Sri menyatakan komitmen Pemkot Jambi untuk terus berupaya sungguh-sungguh menangani stunting. Hal itu tampak dalam dokumen jangka menengah daerah kota Jambi yang telah menetapkan angka prevalensi stunting sebagai sasaran jangkah menengah. 

BACA JUGA:Pilbup Sarolangun Makan Korban, DPP PPP Pecat Evi Suherman dari Partai

BACA JUGA:Tanda Sahabat Lawan Jenis Punya Perasaan Lebih dari Sekadar Teman

"Tidak hanya sebatas dokumen, Pemerintah Kota Jambi melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) juga telah melakukan berbagai intervensi yang dilakukan secara konvergen. Sehingga Kinerja penurunan stunting Kota Jambi memberikan hasil memuaskan. Tahun 2022, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kemenkes RI, angka prevalensi stunting Kota Jambi tercatat sebesar 14%. Kemudian pada Tahun 2023, berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) angka prevalensi stunting Kota Jambi turun menjadi 13,5%. Dimana angka ini berada di bawah angka prevalensi stunting Nasional yang sebesar 21,5%. Artinya Kota Jambi telah terlebih dahulu melampaui target nasional yang sebesar 14% pada Tahun 2024 ini," tuturnya. 

Namun demikian, Sri tetap menegaskan untuk TPPS di Tingkat Kecamatan agar lebih intens dalam menjalankan tugasnya guna mencapai target 12 persen angka stunting kota Jambi di tahun 2024.

"Kita berharap, capaian di tahun ini dibawah angka target 12 persen, kuncinya adalah gotong-royong dan kolaborasi kebersamaan dari semua tim. Jadi tolong pastikan konsen terhadap masyarakat kita, sehingga kalau bisa kota Jambi ini zero stunting kedepannya," tegas Sri. 

"Atas semua upaya yang telah dilakukan dalam penurunan stunting, Alhamdulillah kota Jambi telah mendapatkan prestasi di tahun 2024 ini mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat melalui Dana Insentif Fiskal sebesar 5,6 milyar rupiah, yang selanjutnya untuk dipergunakan dalam intervensi penurunan stunting," sambung Sri.

BACA JUGA:Penyebab Maag: Kenali Faktor-Faktor yang Memicu Penyakit Lambung Ini

BACA JUGA:PLN Raih Penghargaan dari Local Media Summit 2024, Konsisten Dukung Perkembangan Media di Daerah

"Saya berharap melalui kegiatan ini akan semakin menambah semangat dan komitmen kita untuk terus berkinerja dalam menurunkan angka prevalensi stunting, sehingga akan terwujud anak Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas, yang pada akhirnya tercipta keluarga berkualitas yang akan meneruskan estafet pembangunan bangsa," tukas Sri.

Sebelumnya, dalam laporan pelaksanaan Plt Kepala DPPKB, Mulyadi Yatub menjelaskan, sebelum dilaksanakannya Audit Kasus Stunting Kota Jambi tahap II ini, terlebih dahulu sudah dilaksanakan identifikasi dan seleksi kasus stunting yang dilakukan pada bulan September lalu disalah satu fasilitas kesehatan yang ada di Kota Jambi. 

"Audit kasus stunting merupakan aksi konvergensi stunting pada aksi ke 7.3 dari 8 aksi konvergensi yang harus dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah, dimana dalam satu tahun dilaksanakan sebanyak dua kali," katanya. 

Dia juga menjelaskan, tujuan dari dilaksanakannya Audit Kasus Stunting ini adalah guna mengidentifikasi dan mengetahui penyebab resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran serta menganalisis faktor resiko terjadinya stunting pada Baduta/Balita stunting.

BACA JUGA:Meski Kalah 1-2, Timnas Indonesia Tampil Lebih Dominan dari China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: