Orang Tua Wajib Tahu, Ini 7 Faktor yang Membuat Anak Cenderung Tidak Bahagia

Orang Tua Wajib Tahu, Ini 7 Faktor yang Membuat Anak Cenderung Tidak Bahagia

Faktor membuat anak kurang bahagia -Foto : ilustrasi-Net

Anak-anak membutuhkan dukungan dan pengakuan untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka. Namun, jika mereka sering dibanding-bandingkan dengan saudara kandung, teman, atau anak-anak lain, hal ini bisa merusak kepercayaan diri mereka. 

Perbandingan yang berlebihan membuat anak merasa tidak cukup baik dan mengurangi rasa percaya diri mereka. Selain itu, kritik yang berlebihan dari orangtua atau orang dewasa lainnya dapat menyebabkan anak merasa tidak dihargai. 

Jika anak terus-menerus dikritik atau dicela, mereka akan merasa tidak mampu dan cenderung meragukan kemampuan mereka sendiri. Ini dapat mempengaruhi perasaan harga diri mereka dan membuat mereka merasa tidak bahagia.

BACA JUGA:Membludak, Ratusan Masyarakat Padati Silaturahmi Agus-Nazar di Desa Kemantan

BACA JUGA:Civitas Akademika Universitas Jambi Berduka Atas Wafatnya Rektor UIN STS Jambi, Prof Asad Isma

3.Kurangnya Kasih Sayang dan Perhatian

Kasih sayang adalah kebutuhan dasar anak yang mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka. Anak-anak yang merasa tidak diperhatikan atau tidak mendapatkan cinta yang cukup dari orangtuanya, lebih cenderung merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. 

Ketika orangtua terlalu sibuk atau kurang meluangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan anak, mereka mungkin merasa kesepian dan terabaikan, yang pada akhirnya membuat mereka tidak bahagia.

4. Kurangnya Kebebasan untuk Mengekspresikan Diri

Pada dasarnya, semua anak membutuhkan ruang untuk mengekspresikan diri mereka, baik dalam hal emosi, pendapat, maupun kreativitas. Jika orangtua terlalu mengontrol atau tidak memberikan kebebasan pada anak untuk bereksplorasi dan membuat keputusan, anak bisa merasa tertekan dan terkekang. 

Kurangnya kebebasan ini membuat anak merasa kehilangan kendali atas hidupnya. Yang tentunya dapat menyebabkan ketidakbahagiaan  di hatinya. 

BACA JUGA:Civitas Akademika Universitas Jambi Berduka Atas Wafatnya Rektor UIN STS Jambi, Prof Asad Isma

BACA JUGA:Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

5.Kurangnya Aktivitas Fisik dan Bermain

Anak-anak membutuhkan waktu bermain dan aktivitas fisik untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental mereka. Jika anak terlalu banyak duduk diam, terjebak dengan gadget, atau kurang berinteraksi dengan teman sebaya, mereka mungkin mengalami ketidakbahagiaan. Bermain tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: