Pengamat: H Abdul Rahman-H Andi Muhammad Guntur Muchtar Pemimpin Bertumbuh dan Berdialetika

Pengamat: H Abdul Rahman-H Andi Muhammad Guntur Muchtar Pemimpin Bertumbuh dan Berdialetika

Pengamat: H Abdul Rahman-H Andi Muhammad Guntur Muchtar Pemimpin Bertumbuh dan Berdialetika -Ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tampilnya pasangan H Abdul Rahman dan H Andi Muhammad Guntur Muchtar di kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Jambi 2024 menjadi antitesis kluster elite kelompok sosial yang biasa dipilih menjadi kandidat calon pemimpin di daerah.

Pasangan yang mendapat nomor urut 2 ini dinilai berbagai kalangan sebagai pemimpin yang tumbuh dan berdialektika di tengah masyarakat.

Calon pemimpin yang memiliki karakter yang kuat dan tidak menjadi "boneka" kepentingan dari elite politik daerah.

"Saya lihat masyarakat lebih mempercayai sosok-sosok calon pemimpin yang berhasil dalam melaksanakan program program yang bagus dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dalam hal ini Har Guntur bisa memenuhi kriteria ini," kata Dr Noviardi Ferzi pengamat senior Jambi, Kamis 26 September 2024.

BACA JUGA:Kasus Mayat Wanita di Dalam Lemari, Begini Postingan Terakhir di TikToknya 

BACA JUGA:Polda Jambi Musnahkan Barang Bukti Narkoba Senilai Rp8,7 Miliar

Bahkan, kata Noviardi Rahman-Guntur melahirkan fenomena disrupsi elektoral sebagai goncangan kultur dan sistem pelaksanaan Pilkada yang memberikan ruang politik bagi tampilnya calon pemimpin yang memiliki rekam jejak keberhasilan. 

Sebuah momentum yang meruntuhkan secara signifkan dominasi kepentingan elite yang semakin tunduk pada kepentingan dan aspirasi masyarakat arus bawah.

Sebuah fenomena peralihan yang cepat dari kelaziman mengusung calon pemimpin daerah yang hanya sekadar bermodal popularitas maupun memiliki uang banyak kepada calon pemimpin daerah yang benar benar mempunyai karya yang gemilang.

Selama proses pilkada langsung dan serentak dilaksanakan, kluster elite sosial yang lazim dicalonkan adalah dari kalangan pimpinan parpol, mantan pejabat sipil-militer, pejabat birokrasi aktif, pengusaha, hingga keluarga mantan bupati.

BACA JUGA:Mayat Wanita di Dalam Lemari, Ini Perkiraan Waktu Kematiannya Menurut Kepolisian 

BACA JUGA:Kolaborasi PLN dan Kodim 0425 Seluma Perkuat Keandalan Listrik Kabupaten Seluma Lewat Gebyar Right of Way

"Tidak pernah atau jarang calon pemimpin daerah memiliki basis rekam jejak prestasi dan legacy sebagai pemimpin dari bawah," katanya.

Padahal, menurut Noviardi, kapasitas kepemimpinan yang dibutuhkan Kota Jambi adalah mendorong berbagai program inovasi dan kemandirian masyarakat, serta memiliki kapabilitas-integritas sebagai pemimpin yang visioner. Bukan sekedar bagi-bagi APBD, mengutamakan alokasi anggaran tanpa inovasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: